Bantah Sewa 'Cyber Troops', Tim Jokowi Klaim Andalkan Relawan

CNN Indonesia
Rabu, 19 Des 2018 09:41 WIB
Timses Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku tak menyewa pasukan siber untuk kampanye di media sosial karena lebih memanfaatkan relawan dengan follower banyak.
Timses Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku tak menyewa pasukan siber untuk kampanye di media sosial karena lebih memanfaatkan relawan dengan follower banyak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin membantah tudingan penyewaan pasukan siber (cyber troops) untuk kampanye Pilpres 2019 di media sosial.

Tudingan itu datang dari anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang juga aktivis media sosial, Mustofa Nahrawardaya.

"Tuduhan-tuduhan itu silakan dibuktikan ke publik. Biasa BPN tuduh macam-macam ke petahana, tidak aneh, tapi buktikan ke publik," kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lena menyampaikan TKN melakukan kampanye di media sosial secara murni. Mereka memanfaatkan kanal-kanal media sosial milik relawan.

Di TKN, katanya, ada tim khusus yang memantau perkembangan isu terkini di media massa dan media sosial. Lalu ada satu orang yang khusus menyusun strategi untuk melawan isu-isu tersebut.

"Ada penanggung jawab satu orang yang hampir setiap jam update perkembangan, dengan rumusan narasinya, berdasarkan investigasi tim untuk merumuskan jawaban ke publik," papar Lena.
Bantah Sewa 'Cyber Troops', Kubu Jokowi Klaim Gunakan RelawanJubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Lena Maryana Mukti. (Foto: Dok. Istimewa via Detikcom)

Nantinya orang tersebut yang akan merumuskan kemasan opini TKN. Lalu opini itu akan disebarkan melalui jubir dan juga kanal-kanal media sosial.

Biasanya, lanjut Lena, TKN merangkul relawan dan simpatisan Jokowi yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk menyebarkan opini itu.

Lena, yang juga menjabat Ketua DPP PPP itu, mencontohkan dengan penanganan isu kotak suara kardus dari KPU. Tim khusus TKN langsung menginvestigasi segala kebijakan, data, dan fakta terkait hal itu.

Lalu mereka menyeragamkan tanggapan yang nantinya dibagikan ke publik. Dalam hal ini, TKN menekankan pada kotak suara kardus sudah melalui pembahasan DPR RI. Semua fraksi, termasuk yang tergabung dalam BPN, ikut membahas dan menyetujui kotak suara kardus.

Perumusan jawaban ini, ucapnya, penting karena isu tersebut sudah liar di media sosial. Apalagi ada pihak yang menunggangi isu tersebut.

"Karena biasanya kalau ada persoalan terkait kritik dari masyarakat, biasanya dibungkus BPN diklaim sebagai suara rakyat. Padahal itu kan mainan dari BPN," tuturnya.

Caleg PAN Mustofa Nahrawardaya.Caleg PAN Mustofa Nahrawardaya. (Dok. Mustofa Nahrawardaya via facebook.com (Mustofa Nahrawardaya New))
Sebelumnya, Mustofa Nahrawardaya mengatakan TKN Jokowi-Ma'ruf menyewa pasukan siber untuk kampanye di media sosial. Menurutnya hal itu sangat mungkin karena TKN memiliki sumber daya finansial yang mumpuni.

Pernyataan Mustifa itu sendiri merespons hasil kajian lembaga analis big data GDILab (Generasi Digital Indonesia) yang menyebut kubu Prabowo-Sandi didukung pasukan siber di media sosial.

"Kalau sampai ada punya tim khusus IT, khusus hacker, robot segala macam, itu bukan oposisi, wong uangnya enggak ada. Saya pastikan dari petahana yang punya duit banyak," kata Mustofa saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (17/11).

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER