TKN Sebut Gerak Demokrat Tak Akan Signifikan Bantu Prabowo

CNN Indonesia
Jumat, 21 Des 2018 21:36 WIB
Wadir Bidang Saksi TKN Lukman Edy menyatakan massa Demokrat di akar rumput tak akan signifikan dan solid menuntaskan janji SBY untuk membantu Prabowo-Sandi.
Wadir Bidang Saksi TKN Lukman Edy menyatakan massa Demokrat di akar rumput tak akan signifikan dan solid menuntaskan janji SBY untuk membantu Prabowo-Sandi. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)- Ma'ruf Amin, Lukman Edy mengaku pesimistis menanggapi janji Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal gencar kampanye untuk Prabowo-Sandiaga Uno mulai Januari 2019.

Menurutnya, basis massa Demokrat di akar rumput (grass roots) tak akan signifikan dan solid dalam mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di kampanye Pilpres.

"Saya kira enggak akan signifikan dukungan itu di ranah grassroots-nya," kata Lukman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (21/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Politikus PKB itu menyatakan hal itu bukan tanpa alasan. Ia melihat hasil survei beberapa lembaga survei yang menyatakan basis massa Demokrat di tingkat daerah banyak tak kompak terhadap keputusan politik di pusat.

Salah satunya hasil survei Indikator pada 1-6 September lalu yang menyatakan Demokrat merupakan partai yang paling tidak solid dalam mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga Uno. Sebanyak 53 persen basis pemilih Demokrat disebutkan mendukung pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.

"Baik di pengurus pusat maupun di daerah banyak yang bias dengan keputusan DPP-nya. Terutama yang kepala daerah," kata Lukman.

TKN Sebut Gerak Demokrat Tak  Akan Signifikan Bantu PrabowoKetua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jakarta, 21 Desember 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Lebih lanjut, ia turut menyatakan banyak kepala daerah yang diusung Demokrat justru membelot mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres.

Beberapa yang mendukung Jokowi-Ma'ruf dari Partai Demokrat diantaranya adalah Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Lukas Enembe adalah Ketua DPD Demokrat Papua dan Soekarwo menjabat Ketua DPD Demokrat Jawa Timur.

Selain itu, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi yang menyatakan dukungan untuk Jokowi memilih keluar dari Demokrat lalu bergabung dengan Golkar.

Hal itu, kata Lukman, merupakan konsekuensi dari keberpihakan Jokowi semasa menjabat sebagai presiden terhadap pembangunan infrastruktur di daerah-daerah.

"Kita melihat kenyataan bahwa pak Jokowi ini sangat berpengaruh membantu terhadap di daerah. Keberpihakan terhadap daerah sangat terlihat. Pembangunan di daerah sangat masif dilakukan," kata dia.

Sebelumnya, usai bertemu dengan Prabowo Subianto dan Badan Pemenangan Nasional (BPN), SBY menyatakan Partai Demokrat akan menyukseskan Ketum Gerindra itu menjadi Presiden RI. Selain itu, ia pun menegaskan mulai Januari nanti Partai Demokrat akan lebih masif mengupayakan pemenangan Prabowo-Sandi.

(rzr/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER