Jakarta, CNN Indonesia -- Tim
Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri menyatakan telah mengidentifikasi sebanyak 198 jenazah dari total 250 jenazah korban yang telah ditemukan akibat
tsunami Selat Sunda di Kabupaten
Pandeglang, Banten.
"Tim DVI telah berhasil melakukan identifikasi terhadap 198 jenazah dari 7 kecamatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Senin (24/12).
Dedi merinci di Kecamatan Cinangka, dari total delapan jenazah yang ditemukan, enam diantaranya telah teridentifikasi. Sedangkan dua jenazah lainnya masih belum teridentifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kecamatan Carita, kata dia, total 67 jenazah telah ditemukan dan 66 orang sudah teridentifikasi. Satu jenazah lain belum dapat diidentifikasi.
Untuk Kecamatan Panimbang total jenazah yang telah ditemukan sebanyak, kata Dedi, sebanyak 14 orang. Sebanyak 13 jenazah telah teridentifikasi dan satu jenazah belum dapat diidentifikasi.
"Kecamatan Tanjung Lesung dengan total jenazah yang telah ditemukan sebanyak 56 orang. 34 jenazah telah teridentifikasi dan 22 jenazah belum teridentifikasi," kata Dedi.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu mengatakan di Kecamatan Sangyang satu jenazah yang ditemukan belum dapat diidentifikasi.
Sedangkan di Rumah Sakit DP Serang, total ditemukan sebanyak 22 jenazah dengan rincian 13 jenazah telah teridentifikasi dan sembilan masih belum dapat diidentifikasi.
"Ketujuh, RSUD Berkah Pandeglang dengan total jenazah yang telah ditemukan sebanyak 82 orang. 66 jenazah telah teridentifikasi dan 16 jenazah belum teridentifikasi," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya menyatakan jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda mencapai 281 orang. Sementara, 1.016 lainnya mengalami luka-luka dan 57 orang masih dinyatakan hilang.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak," ungkap Kepal Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB SUtopo Purwo Nugroho, lewat keterangan tertulisnya, hari ini.
(swo/dal)