Tema Pancasila di Misa Natal Gereja Katedral Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 25 Des 2018 13:35 WIB
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menerjemahkan nilai Pancasila dalam perayaan Natal 2018 di Gereja Katedral, Jakarta Pusat.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menerjemahkan nilai Pancasila dalam perayaan Natal 2018. Hal itu dijelaskan lewat tema natal yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (25/12) siang ini, yaitu Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita.

"Pancasila bukan hanya berada dalam pikiran, tapi juga dalam hati umat katolik Jakarta, karena selama lima tahun diterjemahkan ke gagasan dan diterjemahkan gerakan," kata Ignatius saat jumpa media di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (25/12).

Ignatius menjelaskan kata kunci dari tema tersebut adalah hikmat. Kata itu juga terdapat dalam sila keempat yang berbunyi 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Lewat judul ini kami ajak umat kristiasni dalam Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk merenungkan Pancasila. Supaya natal kontekstual," sambung Ignatius.

Ignatius menjelaskan nilai Pancasila terdapat dalam tema natal setiap tahun. Konsep tersebut sudah dibangun oleh KWI dan PGI sejak perayaan natal pada 2016 lalu, kala itu ia diminta untuk memberikan usulan konsep dalam bentuk draf.

Konsep tersebut sudah disiapkan sampai tahun 2020, setiap tahun tema natal dikaitkan dengan Pancasila secara berurutan. Ignatius menjelaskan konsep tersebut bisa diperpanjang pada perayaan Natal setelah tahun 2020.


"Setiap tahun masing-masing sila dipecah menjadi gagasan, masing gagasan diterjemahkan jadi gerakan. Kalau gerakan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat merubah pemikiran manusia," kata Ignatius.

Lebih lanjut, Ignatius menjelaskan tema yang menjadi pedoman selama satu tahun ke depan memiliki semboyan berbunyi 'kita berhikmat bangsa bermartabat. Ia berharap semboyan itu tak hanya keluar dari mulut saja, tetapi juga ada tindakan.

"Kalau semua pribadi berhikmat, pasti bangsa bermartabat," kata Ignatius.

(adp/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER