Isu Tsunami Susulan, Warga Pesisir Lampung Kembali Mengungsi

CNN Indonesia
Rabu, 26 Des 2018 08:45 WIB
Warga di pesisir Lampung terpaksa kembali ke pengungsian setelah beredar isu tsunami bakal terjadi lagi malam nanti. Mereka pun menunggu kepastian dari BMKG.
ILustrasi pengungsi. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Kota Bandarlampung yang tinggal di pesisir Teluk Lampung dan sekitarnya kembali mengungsi ke posko pengungsian di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung pada Rabu (26/12) dini hari karena khawatir tsunami datang lagi.

"Saya kembali lagi, karena dengar kabar nanti malam ada tsunami jam 01.00 WIB makanya saya kembali lagi mengungsi," kata Putri, pengungsi asal Kotakarang, Telukbetung, Bandarlampung, seperti dikutip dari Antara.

Putri memilih kembali mengungsi ke Kantor Gubernur karena tempat itu berada di dataran tinggi dan jauh dari laut sehingga kemungkinan aman dari bencana seperti tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Sabtu (22/12) malam, ketika tsunami menyapu kawasan sekitar Selat Sunda termasuk bagian pesisir Lampung, Putri juga mengungsi di Kantor Gubernur bersama warga yang lain.

"Bila sudah aman saya dan keluarga akan pulang lagi ke rumah. Karena lebih nyaman tidur di rumah," kata Putri, yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari pinggir pantai.

Sementara Waliyah, warga daerah Lempasing di Kota Bandarlampung, mengaku mengungsi karena masih trauma mendengar suara ombak besar dan angin, terutama pada malam hari.

"Saya masih takut Mas. Bila sudah kembali kondusif saya pulang ke rumah. Siapa yang betah tinggal di pengungsian, pasti tidak ada," katanya.

Waliyah mengaku menanti informasi prakiraan cuaca dan risiko tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memutuskan apakah akan pulang atau tetap mengungsi.

Sebagian pengungsi mengaku mendengar kabar mengenai potensi tsunami dari mulut ke mulut dan pesan singkat yang dibagikan melalui telepon seluler.

Di antara mereka sebenarnya ada yang tidak mempercayai kabar tanpa sumber jelas yang beredar lewat layanan pesan singkat, namun mereka tetap memilih mengungsi guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah mengimbau warga untuk mewaspadai peredaran hoaks terkait tsunami Selat Sunda.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap terus meng-update informasi BMKG melalui media sosial @infobmkg dan aplikasi android @infobmkg," katanya dalam keterangan tertulis lembaga Senin (24/12). (wis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER