Tanggapi Presiden, Anies Sebut DKI Genjot Pembebasan Lahan

CNN Indonesia
Jumat, 28 Des 2018 04:22 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan pihaknya tengah mengkaji kembali harga yang ditawarkan pemprov pada 2015 silam untuk pembebasan lahan guna sungai.
Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan pihaknya tengah mengkaji kembali harga yang ditawarkan pemprov pada 2015 silam untuk pembebasan lahan guna sungai. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menanggapi keinginan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal pelebaran Sungai Ciliwung hingga 60 meter, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya tengah menggenjot pembebasan lahan guna pelebaran sungai di Jakarta.

Menurut Anies proses pembebasan lahan terus berjalan sampai saat ini, hanya saja proses pembeliannya masih terkendala.

"Yang masih belum tuntas adalah soal pembelian lahan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan salah satu yang belum tuntas adalah pembelian lahan di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Anies mengungkapkan warga di sana menolak menjual tanahnya karena belum ada titik temu soal harga.


Anies menuturkan saat ini warga keberatan dengan penawaran harga tanah yang sempat ditawarkan Pemprov pada 2015 lalu. Ia menerangkan para warga meminta agar ada penawaran baru, karena harga yang ditawarkan tiga tahun lalu disebut sudah tidak sepadan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan saat ini pihak Kementerian Keuangan pun tengah melakukan kajian untuk membuat perkiraan harga tanah yang baru.

"Jadi sekarang sedang dilakukan assessment dengan harga baru untuk tempat-tempat yang selama ini belum dieksekusi," tutur Anies.

Kajian itu, sambung Anies, perlu dilakukan agar nantinya harga yang ditawarkan tidak merugikan masyarakat.

"Jadi meskipun secara legal sudah ada keputusannya, tapi tidak semena-mena menjalankan harga yang lama," ucapnya.

Saat sama-sama bersama Anies meninjau Waduk Ciawi di Kabupaten Bogor pada Rabu (26/12), Jokowi menyinggung soal lebar sungai Ciliwung.

Selain Waduk Ciawi, pada hari tersebut Jokowi yang juga didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, dan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum pun meninjau Waduk Sukamahi.

Baik Waduk Ciawi maupun Waduk Sukamahi diklaim bakal mampu mengurangi banjir yang biasa terjadi di Jakarta hingga 30 persen.

Progres pembangunan konstruksi kedua bendungan penahan banjir yang dibuat Jokowi baru mencapai 15 persen untuk Waduk Sukamahi dan 9 persen untuk Waduk Ciawi.

Pelebaran Sungai Ciliwung masih sangat diperlukan, meski yang dilakukan Pak Gubernur, seperti membuat tanggul resapan dan drainase itu sudah dikerjakan dan diselesaikan," ujar Jokowi di proyek Bendungan Sukamahi.

Menurut Jokowi, pelebaran Sungai Ciliwung seharusnya bisa mencapai 40-60 meter dari titik pinggir sungai saat ini.

"Sekarang kan hanya 12-15 meter. Kalau ini dilakukan bisa mengurangi banyak [potensi banjir]," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayat pernah menyampaikan normalisasi sungai Ciliwung baru mencapai 16 kilometer dari target 33 kilometer. Bambang menuturkan, periode 2013-2017, pemerintah baru menormalisasi Sungai Ciliwung yang berada di dari Jalan TB Simatupang hingga Manggarai.

(dis/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER