Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 02,
Sandiaga Uno beristigfar ketika menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor urut 01
Ma'ruf Amin terkait alasannya mau dipinang petahana
Joko Widodo.
Ma'ruf mengatakan kala itu bahwa alasannya mau menjadi wakil bagi Jokowi adalah karena petahana tak pernah berbuat hal negatif terhadap masyarakat, termasuk menculik dan membunuh orang.
"
Astaghfirullahaladzim, dalam situasi ini kita ingatkan semua untuk menghargai proses demokrasi," kata Sandi menanggapi pernyataan Ma'ruf Amin, saat ditemui usai menghadiri acara doa bersama pada malam tahun baru di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi kemudian mengingatkan soal nasib
Prabowo yang kerap diserang isu HAM setiap lima tahun sekali saat jelang tahun politik.
Padahal kata Sandi, pihaknya hanya ingin mengangkat isu yang saat ini benar-benar terjadi yakni terkait ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
"Pak Prabowo selalu diserang dengan isu-isu yang muncul tiap lima tahun. Kami ingin diskursus fokus di ekonomi. Semua yang di luar diskursus menurut kami upaya untuk membawa pilpres ke arah pecah belah," kata dia.
"Ini isu yang
recycle tiap lima tahun Pak Prabowo juga kita diskusikan juga. Kita hormati perkataan Pak Kyai tapi masyarakat lebih bisa menilai," katanya.
Ma'ruf memang sempat melontarkan pernyataan terkait menculik dan membunuh ini saat dirinya berkunjung ke Pandeglang, Banten pada Sabtu (29/12) lalu.
Saat itu Ma'ruf menyebut Jokowi tak pernah bertindak negatif terhadap masyarakat Indonesia selama empat tahun menjabat sebagai presiden.
Ia juga menyebutkan Jokowi tak pernah sekalipun menculik dan membunuh masyarakat Indonesia ketika menjabat sebagai presiden.
"Menurut saya positif semua, mana ada beliau menculik orang, menganiaya orang, enggak pernah membunuh orang, enggak pernah," kata Ma'ruf, kala itu.
Tidak Berhura-huraDi sisi lain, Sandi dalam kegiatannya melakukan muhasabah dan doa bersama dengan golongan milenial pada malam tahun baru, mengingatkan momen pergantian tahun baiknya digunakan tidak dengan hura-hura.
"Baru saja menghadiri muhasabah akhir tahun dari teman-teman gerakan milenial Indonesia yang menyatakan bahwa akhir tahun bukan untuk berhura-hura tapi justru melakukan dzikir dan doa bagi bangsa kita," kata Sandi ditemui usai melakukan muhasabah.
Sandi menghadiri acara itu dengan istrinya, Nur Asia Uno. Dalam kesempatan itu, Sandi juga menyebut kegiatan dzikir bersama dan doa bersama ini sekaligus untuk mendoakan bangsa Indonesia dari berbagai bencana yang saat ini banyak terjadi di Indonesia.
"Berdoa bagi bangsa kita agar bangsa kita Insyaallah diselamatkan dari bencana, diselamatkan dari banyaknya potensi mulai dari gempa sampai tsunami," kata dia.
Tak hanya itu, Sandi juga mengungkapkan berbagai harapannya untuk menghadapi 2019 nanti. Dia berharap agar Indonesia bisa lebih baik dan tak terjadi perpecahan meski tahun 2019 merupakan tahun politik.
"Ya tentunya indonesia yang kita inginkan lebih baik lagi ekonomi bertumbuh peluang diberi kepada rakyat Indonesia lebih banyak, kita dilindungi dari bencana, kita tetap bersatu dan penuh dengan kedamaian walaupun tahun politik," katanya
"Tapi jangan sampai terpecah belah kita, kita gunakan kesempatan ini justru untuk membawa ekonomi kita lebih baik peluang lapangan pekerjaan diberikan kepada anak bangsa negeri yang kaya raya ini harus lebih baik diurusnya ke depan," kata Sandiaga.
(tst/end)