
Pentolan Relawan Prabowo Diduga Pembuat Hoaks Surat Suara
CNN Indonesia | Selasa, 08/01/2019 20:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap Ketua Umum Dewan Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo Presiden, Bagus Bawana Putra terkait kasus pembuatan konten berita bohong (hoaks) berisi kabar tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu 2019 sudah dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang beredar beberapa waktu lalu.
Informasi ini dibenarkan oleh sumber CNNIndonesia.com di kepolisian. Menurutnya, sosok tersebut ditangkap di Bekasi, Senin (7/1) lalu.
"Ya benar itu yang ditangkap," kata sumber CNNIndonesia.com yang menolak disebutkan namanya saat dikonfirmasi, Selasa (8/1).
Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo hanya membenarkan pihaknya telah menangkap pembuat konten hoaks berisi kabar tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu 2019 sudah dicoblos di Tanjung Priok.
Jenderal bintang satu itu belum bersedia memberikan penjelasan secara rinci. Namun, ia berkata bahwa sosok yang ditangkap ini berinisial B.
"Inisial tersangka B, ditangkap di Bekasi saat ini sedang dalam proses pemeriksaan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (8/1).
Dedi mengatakan informasi rinci terkait penangkapan pembuat konten hoaks itu lebih lanjut akan disampaikan oleh Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto dan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal dalam konferensi pers, Rabu (9/1).
Bagus merupakan tersangka keempat dalam kasus ini. Sebelumnya, polisi sudah menetapkan tiga tersangka, yakni HY, LS, dan J. Ketiga orang tersebut diduga berperan salam menerima konten hoaks tanpa mengonfirmasi kebenaran isi konten dan langsung menyebarkannya melalui akun Facebook.
Tersangka kemudian menyebarkannya di percakapan grup dalam aplikasi WhatsApp. Meski ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya tidak ditahan.
Hoaks kontainer surat suara memancing gaduh publik. Sejumlah elite di dua poros Pilpres saling tuding.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengaku telah melakukan identifikasi dan penelusuran akun yang menyebarkan hoaks.
Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan hasil identifikasi menunjukkan bahwa hoaks tujuh kontainer surat suara pertama kali muncul pada 1 Januari 2019 pukul 23.35 WIB lewat media sosial.
Selanjutnya, informasi mengenai tujuh kontainer surat suara yang belum tercoblos tersebar ke sejumlah akun. Kemkominfo sendiri telah menyerahkan hasil identifikasi dan temuan analisis dari Mesin AIS Sub Direktorat Pengendalian Ditjen Aptika ke pihak Bareskrim Polri pada Kamis (3/1) pukul 15.00 WIB.
CNNIndonesia.com masih mencoba menghubungi pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk meminta klarifikasi hal ini. (mts/wis)
Informasi ini dibenarkan oleh sumber CNNIndonesia.com di kepolisian. Menurutnya, sosok tersebut ditangkap di Bekasi, Senin (7/1) lalu.
"Ya benar itu yang ditangkap," kata sumber CNNIndonesia.com yang menolak disebutkan namanya saat dikonfirmasi, Selasa (8/1).
Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo hanya membenarkan pihaknya telah menangkap pembuat konten hoaks berisi kabar tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu 2019 sudah dicoblos di Tanjung Priok.
"Inisial tersangka B, ditangkap di Bekasi saat ini sedang dalam proses pemeriksaan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (8/1).
Dedi mengatakan informasi rinci terkait penangkapan pembuat konten hoaks itu lebih lanjut akan disampaikan oleh Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto dan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal dalam konferensi pers, Rabu (9/1).
Tersangka kemudian menyebarkannya di percakapan grup dalam aplikasi WhatsApp. Meski ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya tidak ditahan.
Hoaks kontainer surat suara memancing gaduh publik. Sejumlah elite di dua poros Pilpres saling tuding.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengaku telah melakukan identifikasi dan penelusuran akun yang menyebarkan hoaks.
Selanjutnya, informasi mengenai tujuh kontainer surat suara yang belum tercoblos tersebar ke sejumlah akun. Kemkominfo sendiri telah menyerahkan hasil identifikasi dan temuan analisis dari Mesin AIS Sub Direktorat Pengendalian Ditjen Aptika ke pihak Bareskrim Polri pada Kamis (3/1) pukul 15.00 WIB.
CNNIndonesia.com masih mencoba menghubungi pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk meminta klarifikasi hal ini. (mts/wis)
ARTIKEL TERKAIT

Polisi Tangkap Produsen Hoaks 7 Kontainer Surat Tercoblos
Nasional 1 bulan yang lalu
Andi Arief Laporkan Lima Pendukung Jokowi soal Polemik Hoaks
Nasional 1 bulan yang lalu
Lagi, Polisi Akan Limpahkan Berkas Hoaks Ratna ke Kejaksaan
Nasional 1 bulan yang lalu
Polisi Kembali Tangkap Seorang Penyebar Hoaks Surat Suara
Nasional 1 bulan yang lalu
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Hoaks Surat Suara Tercoblos
Nasional 1 bulan yang lalu
KontraS: Jokowi dan Prabowo Adalah Pelanggar HAM
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pembelaan Bos Pertamina soal Tudingan Bangkrut ala Prabowo
Ekonomi • 21 February 2019 19:44
Kenali Sosok Capres dan Anggota Dewan Lewat Pintarmemilih.id
Teknologi • 20 February 2019 14:33
Menilik Kertas Kraft Aceh, BUMN Rugi Tempat Kerja Jokowi Dulu
Ekonomi • 20 February 2019 12:02
Selain Literasi Digital, Tekan Hoaks Pakai Stimulasi Otak
Teknologi • 20 February 2019 09:18
TERPOPULER

Elite Demokrat Tantang Luhut Debat Terbuka Soal Dwifungsi TNI
Nasional • 2 jam yang lalu
PA 212 Tak Tanggung Jawab Liputan di Luar Ring Munajat Monas
Nasional 2 jam yang lalu
TKN Selidiki Izin Anies Baswedan Untuk Acara Munajat 212
Nasional 4 jam yang lalu