Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi tengah menyelidiki latar belakang jaringan pelaku teror yang menyerang rumah dua pemimpin
KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Polisi belum bisa menyimpulkan apakah pelaku teror di dua rumah itu berasal dari jaringan atau kelompok yang sama atau tidak.
"Kami belum berani membuat kesimpulan. Tim akan bekerja secara maksimal agar disampaikan betul matang dan kuat alat buktinya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (10/1).
Ia menegaskan pihaknya berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secara komprehensif dan dalam waktu cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tim penyidik gabungan yang telah dibentuk akan berkumpul untuk menganalisa hasil temuan dari dua lokasi kejadian pada siang hari ini, Kamis (10/1).
"Siang ini tim akan kumpul, baik tim lapangan yang sudah lakukan investigasi, tim laboratorium forensik, tim Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System), maupun dari Detasemen Khusus 88/Anti-Teror untuk menganalisa secara komprehensif temuan yang ada di lapangan," ucap jenderal bintang satu itu.
Sebelumnya, rumah Agus dan Laode diteror bom pada Rabu (9/1). Rumah Agus yang berlokasi di Perumahan Graha Indah, Blok A9/15 RT 004/014, Kelurahan Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat diteror bom berbentuk pipa, sedangkan kediaman Laode di Jalan Kalibata Selatan No 42C, Pancoran, Jakarta Selatan dilempar dua bom molotov.
Polisi pun telah memastikan bom yang ditemukan di kediaman Agus, palsu. Sementara satu dari dua bom molotov yang dilempar ke kediaman Laode terbakar dan menyisakan bekas hitam pekat di salah satu sisi dinding rumah.
(arh)