Jika Berulah, Hak Cuti Napi Pemred Obor Rakyat Bisa Dicabut

CNN Indonesia
Kamis, 10 Jan 2019 17:17 WIB
Menkumham Yasonna Laoly mengancam akan mencabut hak cuti bersyarat Pimpinan Redaksi Tabloid Obor Rakyat sebagai narapidana jika berbuat macam-macam.
Menkumham Yasonna Laoly mengancam mencabut hak cuti bersyarat Pemred Obor Rakyat sebagai napi jika berbuat macam-macam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengingatkan Pimpinan Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono untuk tidak berperilaku macam-macam selama menjalani cuti bersyarat sebagai narapidana.

Ia mengamcam akan mengembalikan Setiyardi ke dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) jika tak mematuhi aturan yang berlaku.

"Kalau macam-macam, masuk. Karena dia masih cuti bersyarat," ujar Yasonna di JIExpo, Jakarta, Kamis (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasonna menghargai hak yang dimiliki oleh Setiyardi sebagai narapidana untuk menerima cuti bersyarat. Namun, ia mengklaim pihaknya juga berhak mencabut cuti bersyarat jika yang bersangkutan melakukan hal yang tidak benar.

"Hak dia kita hargai. [Tapi] Kalau melakukan hal tidak benar, ya sudah dia mau masuk lagi," ujarnya.

Di sisi lain, Yasonna, yang juga merupakan politikus PDIP ini, mengaku sudah memerintahkan Direktur Bina Kamtib dan Kanwil Kemenkumham untuk mengawasi Setiyardi.

Dua pentolan tabloid Obor Rakyat yang juga narapidana kasus pencemaran nama baik Jokowi, yakni Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa.Dua pentolan tabloid Obor Rakyat yang juga narapidana kasus pencemaran nama baik Jokowi, yakni Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa. (Detikcom/Hasan Alhabshy)
"Dari Facebook saya dapat indikasi dia mau lakukan sesuatu," ujarnya, tanpa merinci hal tersebut. 

Terpisah, Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romi menyesalkan rencana penerbitan kembali tabloid Obor Rakyat.

"Saya jujur menyesalkan terbitnya Obor Rakyat yang dampaknya sampai sekarang masih ada sebagai sebuah fitnah," ujar dia, di JIExpo, Jakarta.

Romi mengatakan tabloid Obor Rakyat seharusnya tak diterbitkan lagi, terlebih konten yang akan dibuat sama dengan yang ada di Pilpres 2014. Jika tetap terbit, ia khawatir kondisi seperti masa lalu akan terasa kembali.

"Karenanya saya minta kepada seluruh yang berinisiatif untuk berencana untuk menerbitkan Obor Rakyat agar mengakhiri apa yang dulu pernah dilakukannya lagi dan lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Setyardi mengaku akan kembali menerbitkan kembali Obor Rakyat jelang Pilpres 2019.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyesalkan rencana penerbitan kembali Obor Rakyat.Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyesalkan rencana penerbitan kembali Obor Rakyat. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
"Saya berharap bulan depan sudah bisa terbit," ujar Setiyardi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa malam (8/1).

Setiyardi Budiono dan Redaktur Pelaksana Obor Rakyat, Darmawan Sepriyosa, diketahui baru menghirup udara bebas dari Lapas Cipinang, Jakarta, Kamis (3/1).

Kedua terpidana kasus pencemaran nama baik Presiden Jokowi pada Pilpres 2014 itu bebas usai mendapat cuti bersyarat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham.

(jps/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER