Jakarta, CNN Indonesia --
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membutuhkan waktu tiga hingga lima hari untuk mengunduh data yang terdapat dalam
cokpit voice recorder (CVR)
Lion Air PK-LQP.
"Selanjutnya akan diproses di fasilitas blackbox KNKT melalui pengeringan dan pengunduhan data. Proses ini butuh waktu tiga sampai 5 hari untuk bisa unduh data dari CVR," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (14/1).
Setelah diunduh CVR akan dianalisis. Soerjanto mengatakan belum memastikan berapa lama proses analisis CVR untuk mengetahui secara utuh penyebab kecelakaan pesawat nahas itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung dari kompleksnya, masalah
human factor, ada masalah situasi kokpit kita belum bisa pastikan berapa lama, mudah-mudahan tidak terlalu lama," ujar dia.
"Mudah-mudahan tidak sampai satu tahun kami umumkan penyebab dari kecelakaan itu," lanjut dia.
Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) Laksamana Muda TNI AL Harjo Susmoro mengatakan data di dalam CVR masih bisa diproses selama alat tersebut tidak mengalami kerusakan.
Menurut dia CVR milik Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 itu tidak akan rusak meski terendam di dalam air laut selama hampir dua bulan. Alat berwarna oranye itu juga mampu menahan tekanan hingga 200 kali Gravitasi (200 G).
"CVR punya kekuatan untuk tahan goncangan 200G, kalau kemarin kan enggak akan sampai 200G secara fisik hanya lecet, di dalamnya dia juga punya kemampuan tahan tekanan itu. Itu didesain agar jangan rusak, kita belum dapatkan pengalaman kalau CVR rusak. Kalau rusak ya rusak dari awalnya," ujarnya.
CVR Lion Air PK-LQP ditemukan oleh Komando Armada (Koarmada) I di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1).
CVR merupakan salah satu bagian dari kotak hitam (black box) yang diperlukan untuk menyelidiki percakapan antara pilot, kopilot, dan pihak pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC).
Presiden Jokowi mengapresiasi penemuan CVR Lion Air PK-LQP itu. Dia menyatakan penemuan CVR itu bisa memperjelas penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP saat terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang .
"Kami bisa membuka, bisa terang benderang nanti kalau ini sudah ditemukan," ujarnya.
(fra/sah/wis)