Jakarta, CNN Indonesia -- Seruan Rizieq Syihab soal
#2019Prabowopresiden untuk menggantikan
#2019gantipresiden dinilai malah merugikan
Prabowo Subianto. Pasalnya penerimaan masyarakat pada #2019gantipresiden cukup tinggi.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu (16/1) saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta.
Yunarto mengatakan sebanyak 75 persen responden mengetahui gerakan #2019gantipresiden. Mereka yang mengetahui gerakan itu, sebanyak 44,1 persen menyetujui. Sementara 41,4 persen tidak setuju. Responden yang tidak menentukan sikap pada tagar itu 14,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu lah pergantian gerakan tagar tersebut bisa berpotensi merugikan tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi.
"Kalau tagar ini (#2019GantiPresiden) pengin diganti dan diserukan Habib Rizieq menjadi #2019PabowoPresiden ini berpotensi merugikan sisi elektoral Prabowo-Sandi minimal pertarungan di sosial media," kata Yunarto.
 Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto) |
Menurut dia, gaung dan tingkat penerimaan dari tagar #2019GantiPresiden terbilang tinggi lantaran menampung massa pendukung Prabowo dan anti-petahana. Segmentasi yang luas itu bakal memberikan insentif yang cukup tinggi bagi Prabowo.
Lebih lanjut, Yunarto menyebutkan tagar #2019GantiPresiden bahkan memiliki gaung yang lebih kuat dibanding #2019JokowiLagi. Berdasarkan hasil survei lembaganya hanya 58,3 persen responden yang mengetahui tagar tersebut.
"Angkanya kalah dari #2019GantiPresiden," ujar dia.
Reuni 212 Tidak Dianggap Aksi PolitikSelain itu, Yunarto memaparkan gerakan reuni Aksi 212 pada 2 Desember 2018 lalu tidak memberikan dampak elektoral terhadap Prabowo. Pasalnya, menurut dia, responden menilai aksi reuni 212 dianggap sebagai gerakan moral umat Islam, bukan gerakan politik.
Sebanyak 72,4 persen responden mengetahui Aksi reuni 212. Dari responden yang mengetahui gerakan itu, 57,3 persennya menganggap Aksi 212 adalah gerakan moral Islam. Sementara itu, 23,2 persen responden menganggap Aksi 212 adalah gerakan untuk mendukung salah satu pasang calon.
"Mayoritas menyatakan Aksi 212 adalah gerakan moral, gerakan 212 diapresiasi positif tapi kenapa elektabilitas tidak pengaruh peningkatan elektabilitas Prabowo. Tidak serta merta 212 diasosiasikan dengan Prabowo," kata Yunarto.
(sah/sur)