Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Dahnil Anzar Simanjuntak telah melakukan evaluasi kepada pihak penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal debat pilpres.
Berdasarkan hasil evaluasi, Dahnil mengusulkan agar KPU melarang capres dan cawapres membawa sontekan, catatan, atau kertas apapun ke podium selama debat berlangsung.
Tak hanya itu, dia juga mengusulkan agar KPU tak memberikan kisi-kisi pertanyaan sebelum debat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan usulkan agar tidak perlu lagi ada kisi-kisi dan capres cawapres tidak boleh lagi bawa sontekan ke podium, biar natural saja," kata Dahnil melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (18/1).
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin disebut beberapa kali melihat contekan saat debat. Calon wakil presiden nomor 02 Sandiaga Uno, juga disebut membawa map yang diduga sontekan debat.
Lagi pula, kata Dahnil kedua pasangan ini adalah calon pemimpin yang akan memimpin Indonesia. Kata Dahnil, mereka juga adalah pilihan rakyat untuk kemajuan negeri dengan ide dan gagasannya.
Sebab itu, sangat diperlukan kecerdasan ide dari para pemimpin ini, tentu tanpa contekan.
"Mereka akan memimpin Indonesia, maka kita butuh ditampilkan otentisitas kecerdasan dan kepemimpinan mereka," katanya.
Debat Pilpres perdana digelar Kamis (17/1) malam di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Debat perdana mengangkat tema Hukum, Korupsi, Terorisme, dan HAM.
Sepekan sebelum penyelenggaraan debat, KPU telah memberikan 20 daftar pertanyaan untuk kedua pasangan calon.
(tst/ugo)