Jakarta, CNN Indonesia -- Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono ditunjuk menjadi
Kapolda Metro Jaya yang baru menggantikan Inspektur Jenderal Idham Azis. Hal ini disebutkan dalam surat mutasi telegram bernomor ST/188/I/KEP.2019 tertanggal 22 Januari 2019.
Dalam surat itu Idham dipromosikan menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim). Sementara itu posisi Idham di Polda Metro Jaya bakal dijabat Gatot.
Jabatan terakhir Gatot sebelum menjadi pucuk Polda Metro Jaya adalah Asistensi Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri. Tak hanya perencanaan, Gatot juga pernah berkutat sebagai Staf Ahli Sosial dan Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam karier kepolisiannya, Gatot menjabat posisi paling moncer saat ditunjuk sebagai Ketua Satgas Nusantara Polri. Lulusan Akpol 1988 itu merupakan gugusan gabungan yang dibentuk Kapolri untuk menjaga kondusivitas Indonesia di tengah masa Pilkada Serentak 2018.
Tahun lalu, total ada 171 daerah di Indonesia baik kota, kabupaten, maupun provinsi yang menggelar pilkada tahun lalu.
Di korps Bhayangkara, pria asal Solok, Sumatera Barat ini tercatat pernah menjadi Kapolres Blitar. Selain itu, ia pun sempat merasakan karier di lingkungan Polda Metro Jaya yakni sebagai Kapolres Depok dan Kapolres Jakarta Pusat pada 2008 dan 2009. Dia juga pernah menjadi sekretaris pribadi Kapolri Jenderal Sutanto.
Di jajaran reserse, Gatot pernah mengemban tugas sebagai kepala detektif tertinggi di Polda Metro Jaya sekitar tahun 2011.
Ia kemudian ditarik di Bareskrim Polri menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim pada tahun 2012. Pria kelahiran 28 Juni 1965 selanjutnya menjabat sebagai Kabagdukminops Robinops Sops Polri.
Gatot juga pernah menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Selatan pada 2016 silam.
(ctr/kid)