Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga korban Pesawat
Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 kecewa dengan penutupan posko pencarian di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur. Penutupan ini dianggap tak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Salah satu ibu korban, Neuis mengatakan pihak keluarga telah membicarakan hal ini dengan Managing Director Lion Air Group Daniel Putut sehari sebelumnya di Kantor Kemenko Maritim. Dalam pertemuan itu, Daniel menyetujui untuk tetap memfasilitasi 64 keluarga korban di Hotel Ibis.
"Itu sudah disepakati oleh beliau bahwa minimal untuk 64 keluarga korban masih difasilitasi untuk tetap
stay di sini," kata Neuis di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lion Air dijadwalkan menutup posko pencarian pada hari ini. Neuis pun mengatakan sejak kemarin malam keluarga korban juga tidak bisa menggunakan ruang rapat di lantai 3 yang biasanya mereka gunakan.
Ia mengatakan para keluarga korban sempat meminta pihak hotel membuka ruang rapat dengan uang sewa yang dikeluarkan dari dana pribadi. Namun, katanya, pihak hotel tetap tidak memberikan izin.
"Bahkan kami tadi malam mengadakan rapat keluarga itu di koridor hotel," ujarnya.
Neuis pun kecewa di hari terakhir penutupan posko, tidak ada satu pun karyawan Lion Air yang mendampingi keluarga korban di hotel. Menurutnya, karyawan Lion air sudah meninggalkan hotel sejak kemarin.
Keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP menolak pergi dari posko pencarian di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Aini Putri) |
Ia pun hanya mengetahui kabar keluarga korban harus keluar hotel hari ini dari staf resepsionis.
"Semua karyawan [karyawan Lion Air] yang ada di sini sudah keluar dari tadi pagi, bahkan sudah dari tadi [kemarin] sore," kata Neuis.
CNNIndonesia berusaha menghubungi pihak Lion Air untuk mengonfirmasi hal ini. Namun pihak humas Lion Air belum menjawab sambungan telepon dan pesan
WhatsApp.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Basrnas) Marsdya M. Syauqi meyakini pihaknya telah menemukan semua korban jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP. Ia menyatakan tak ada lagi korban di dasar laut.
Pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018. Sebanyak 189 penumpang dan awak pesawat Lion Air dinyatakan meninggal.
Syauqi menyatakan selama 13 hari pencarian, pihaknya menemukan 196 kantong jenazah
(ani/pmg)