Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama (Menag)
Lukman Hakim Saifuddin mengatakan untuk pertama kali dalam sejarah indeks kepuasan jemaah terhadap penyelenggaraan
ibadah haji menyentuh angka 85,22. Lukman menyebut penilaian tersebut menunjukkan kepuasan jemaah atas pelayanan selama ibadah haji.
"Untuk pertama kalinya kita mendapat indeks kepuasan jamaah di atas 85, itu artinya sangat memuaskan di mata jamaah," kata Lukman di depan Presiden
Joko Widodo di Ruang Garuda, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/1) malam.
Lukman menyebut indeks kepuasan jemaah haji pada 2018 yang mencapai 85,22 meningkat dari sebelumnya 81,52 pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, peningkatan indeks kepuasan haji ini sekaligus menjadi amanah bagi Kementerian Agama untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
Lukman menambahkan selain indeks kepuasan jemaah haji yang meningkat, indeks reformasi birokrasi Kementerian Agama terus meningkat, dari angka 54,83 pada 2015, menjadi 73,27 pada 2017.
"Agar capaian ini dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan di masa mendatang," ujarnya.
Lukman bertemu Jokowi bersama 72 Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama se-Indonesia. Jokowi turut didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
Lukman menyatakan pihaknya baru selesai menggelar Rapat Kerja Nasional yang mengangkat tema moderasi beragama untuk kebersamaan umat. Dia menyatakan bahwa nilai-nilai agama diperlukan untuk mengatasi kompleksitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ini dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen kita, Kementerian Agama bahwa moderasi selalu punya urgensi dan relevansi tinggi untuk konteks Indonesia dan dunia," ujar Lukman.
Politikus PPP itu menyatakan pihaknya terus berusaha meneguhkan komitmen dalam membumikan nilai-nilai agama agar bisa dijalankan dengan bertanggung jawab. Oleh karena itu, kata Lukman Kemenag terus menyampaikan bahwa beragama adalah hakikatnya ber-Indonesia.
(fra/dal)