Jakarta, CNN Indonesia --
Prabowo Subianto disebut akan banyak mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan
Joko Widodo dalam Debat Kedua
Pilpres 2019, misalnya saja terkait impor pangan.
"Kemungkinan kritik terhadap impor pangan yang ugal-ugalan, dan soal isu energi baru yang hanya sekadar wacana, itu saja sih yang jadi perhatian," kata Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Media Center Prabowo-Sandiaga Uni, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (25/1) malam.
Dahnil menyebut penyampaian kritik itu sebenarnya sebagai tanda Prabowo dan Sandiaga paham permasalahan. Pemahaman itu yang akan menjadi dasar saat merancang solusi.
"Kalau sampaikan kritik berarti kan paham masalah, kalau paham bisa ada solusi. Yang paling penting ya kami akan tawarkan solusi juga," katanya.
Meski akan banyak mengkritisi, Prabowo disebut Dahnil akan tetap tampil elegan dan autentik, atau tetap bersikap sopan dan tak menyerang secara personal, seperti yang dilakukan pada debat perdana beberapa waktu lalu.
"Pak Prabowo akan tetap tampil autentik, tidak ingin menyerang personal, itu kan watak beliau. Kalau pun beliau pernah menegur ya memang sebagai mantan Komandan Koppasus ya beliau memang suka
to the point," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Debat kedua pilpres 2019 akan digelar 17 Februari mendatang dengan tema terkait Energi, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Air, Pangan, dan Infrastruktur.
Dalam debat kedua ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan hanya kedua capres lah yang akan bertarung di arena debat.
KPU dan Kedua tim pasangan calon juga telah menyetujui terkait moderator yang akan menakhodai arena debat 17 Februari mendatang, yakni Tommy Tjokro dan Annisa Dasuki.
(tst/vws)