TKN Pastikan Jokowi Ofensif Selama Kubu Prabowo Tebar Hoaks

CNN Indonesia
Selasa, 05 Feb 2019 03:53 WIB
TKN mengklaim pernyataan ofensif Jokowi merupakan cara untuk memberikan optimisme kepada masyarakat, di saat kubu Prabowo-Sandii membangun pesimisme.
Jokowi dinilai semakin ofensif jelang pencoblosan pilpres 2019 April mendatang. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyatakan pernyataan ofensif yang dilontarkan Jokowi beberapa waktu belakangan merupakan bentuk serangan balik atas narasi pesimis dan tanpa data yang dilontarkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengaku Jokowi tak akan membiarkan narasi negatif itu masuk ke dalam pikiran masyarakat jelang pilpres 2019.

"Selagi kubu sebelah tetap menyerang kami dengan narasi pesimistik dan tanpa data-data yang objektif, tentu kami akan menanggapinya dengan serangan balik yang lebih tajam," ujar Ace dalam pesan singkat, Senin (4/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace menuturkan pernyataan ofensif Jokowi merupakan cara untuk memberikan optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan. Sebab, ia berkata narasi pesimisme yang dibangun Prabowo-Sandiga selama kampanye dapat berakibat buruk bagi masa depan Indonesia.


Jokowi, lanjut dia, ingin menegaskan bahwa kepemimpinannya ke depan lebih mengedepankan program-program yang konkret dan solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi bangsa saat ini.

"Tidak hanya cukup menebarkan pesimisme dengan mengatakan Indonesia punah, bubar dan lain-lain," ujarnya.

Terkait hal itu, ia mengklaim Jokowi juga sekaligus mengingatkan kubu Prabowo-Sandiaga tidak menyerang tanpa fakta dan data. Ia meminta prestasi Jokowi tak ditutupi demi alasan elektoral.

"Rakyat harus diberikan pencerahan secara obyektif jangan disuguhi oleh informasi hoaks dan kebohongan," ujar Ace.


Pengamat politik The Habibie Center Bawono Kumoro mengatakan pernyataan ofensif yang disampaikan Jokowi beberapa waktu belakangan merupakan hal yang wajar. Ia menilai hal itu sebagai bentuk perhanan atas sejumlah serangan yang diarahkan kepada Jokowi, salah satunya mengenai isu PKI.

"Ibarat sebuah pertandingan olahraga melakukan serangan juga baik dilakukan sebagai sebuah bentuk mekanisme pertahanan diri. Apalagi selama ini selama empat tahun ini Presiden Jokowi seringkali mendapatkan serangan-serangan politik luar biasa," ujar Bawono saat dihubungi, Senin (4/1).

[Gambas:Video CNN]

Bawono berkata pernyataan ofensif yang dilontarkan Jokowi juga merupakan cara petahana memperlihatkan kepercayaan diri. Jokowi, kata dia, ingin terlihat memegang kendali kekuatan politik secara lebih riil saat ini dibandingkan 2014 lalu.

Meski sikap ofensif merupakan hal yang wajar, Bawono mengingatkan Jokowi untuk tetap menyampaikan prestasinya kepada publik. Sebab, penyampaian prestasi lebih efektif untuk mendulang dukungan ketimbang pernyataan ofensif.

"Harus menjadi catatan adalah jangan lupa untuk juga selalu menceritakan kisah-kisah sukses selama menjabat empat tahun sebagai presiden dalam setiap kesempatan berpidato atau berbicara di hadapan publik. Inilah barang jualan lebih utama dari seorang incumbent ketimbang serangan-serangan politik kepada kubu rival," ujarnya.

(jps/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER