Jaksa pun mendalami soal hubungan James dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. James mengatakan, ia tidak pernah merasa dikenalkan dengan Neneng.
Namun, James mengaku pernah bertemu dengan Neneng. Ia berdalih pertemuan tersebut sebagai silaturahmi.
"Tapi entah di tahun berapa saya lupa tahunnya, saya datang ke Meikarta. Pak Toto ada di sana, setelah itu beliau mengajak jalan. Mau ke bupati. Dia bilang bupati lagi melahirkan. Saya juga baru tahu bupatinya wanita. Karena seorang ibu baru melahirkan, akhirnya menerima ajakan beliau kunjungan ke rumah bupati," ucap James.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut James, pertemuan dengan Bupati Neneng tidak sama sekali direncanakan.
"Ingatan saya pertemuannya akhir tahun. Saya tanya kepada Toto, apakah ada alasan lain dia mau ke sana. Tidak ada, mau ucapkan selamat," ujar James.
Jaksa lalu bertanya bagaimana pertemuan tersebut bisa dihadiri Billy Sindoro. James mengaku tak tahu. Ia bersama Toto langsung bertemu Billy di rumah Neneng.
"Seingat saya pada saat Pak Toto mengatakan akan ke rumah bupati, kami langsung berangkat. Beliau (Billy) sudah ada di sana," ujarnya.
James menjelaskan, pertemuan dengan bupati berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Menurut dia, tak ada pembicaraan mengenai izin proyek pembangunan Meikarta saat bertemu dengan Neneng. Dia juga mengatakan tak ada pembahasan bisnis dengan Neneng.
"Apakah pertemuan terkait dengan Meikarta," tanya Jaksa.
"Saya tidak tahu, tidak bisa menjawab," kata James.
"Kedatangan menemui bupati, apakah kepentingan Billy dan Toto jika sudah tidak lagi di Lippo?," tanya jaksa kembali.
"Saya diajak saka pak Toto tapi tidak bisa jawab yang pertama," jawab James.
Jaksa kemudian membeberkan bukti percakapan WhatsApp Joseph Christoper Mailool, yang terlibat sebagai penghubung antara terdakwa Billy Sindoro dan terdakwa Fitradjaja Purnama, Taryudi dan Henry Jasmen. Disebutkan jaksa, ada pertemuan di dalam helikopter sebelum menemui Bupati Neneng.
"Seingat saya bertemu di sales office diajak pak Toto lalu pergi," ujarnya.
Meski mengenal Christopher, James tak tahu apa peran mantan Corporate Affairs Siloam Hospital Group tersebut.
"Saya kenal ayahnya beliau dan kenal beliau pernah sekolah di Pelita Harapan," ucapnya.
"Saya tidak mengetahui Chrsitopher membantu perizinan Meikarta," kata James.
Tak puas dengan keterangan James, hakim pun bertanya kembali terkait pertemuan dengan Neneng.
"Kita ingin tahu pak keterangan ssudara saksi terhadap terdakwa. Kalau bertamu ke pejabat, faktanya ada kepentingan apa? Pasti ada urusan. Masa cuma nengok baby?," tanya hakim Tardi.
"Untuk pertemuan itu, saya spontan datang karena tahu ibu bupati baru punya anak," ujar James.
"Lalu apa yang dibicarakan Toto, Billy dan bupati?," tanya hakim kembali.
"Selain basa basi, saya tidak ingat bicara apa saja. Yang saya ingat yang banyak bicara ibu bupati. Saya tidak ingat Pak Toto dan Pak Billy bicara Meikarta," ucap James.
(ugo/hyg)