Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (
BPN) Prabowo-Sandi,
Priyo Budi Santoso, mengingatkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDIP) Hasto Kristiyanto bahwa
Prabowo Subianto berduet dengan Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009.
Pernyataan Priyo merespons klaim Sekretaris Tim Kampanye Nasional (
TKN) Jokowi-Ma'ruf itu yang menyebut Prabowo memakai konsultan politik asing di Pemilu 2009.
"Di 2009 kan kalau tidak salah Pak Prabowo duet sama anu ya, sama Bu
Mega. Coba Pak Hasto jelasin saja," kata Priyo di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Priyo mengatakan dirinya tak memiliki kapasitas untuk menjawab hal tersebut karena tak menjadi tim sukses Mega-Prabowo. Sementara Hasto, ucapnya, lebih paham karena masuk dalam tim sukses.
Namun dalam kesempatan itu Priyo bisa memastikan dalam Pemilu 2019 Prabowo tidak bekerja sama dengan konsultan politik asing. "Pak Prabowo sekarang tidak ada menggunakan konsultan asing. Kalau 2009 saya tidak tahu ya, Pak Hasto mungkin tahu sebagai Sekjen PDIP," ucapnya.
Lebih lanjut, Priyo menyindir pernyataan Jokowi terkait konsultan asing dan tuduhan propaganda Rusia. Di saat yang sama, kata dia, nama Jokowi masuk dalam daftar klien konsultan politik Amerika Serikat Stanley Greenberg.
"Stanley Greenberg itu menyampaikan di web-nya, nama enam besar yang pernah dikonsultani untuk memenangkan dan tokoh yang disebut adalah tokoh hebat, termasuk Presiden Joko Widodo," tutur Sekjen Partai Berkarya tersebut.
Sebelumnya, isu konsultan politik asing digaungkan Jokowi saat berpidato di depan relawan di Karanganyar, Jawa Tengah pada Minggu (3/2). Mantan Wali Kota Solo itu menyebut ada salah satu tim sukses yang menyewa jasa konsultan politik asing dan menggunakan teori propaganda Rusia.
Isu itu diteruskan oleh Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto. Ia mengklaim menjadi saksi bahwa Prabowo sudah menggunakan konsultan politik asing sejak Pemilu 2009.
"Sejak 2009 yang lalu, kami tahu Pak Prabowo itu didukung oleh konsultan asing. Kami jadi saksi mata dan hal tersebut adalah persoalan di mana kami membangun martabat dalam memenangkan itu," kata Hasto usai deklarasi alumni Kolese Kanisius kepada Jokowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).
[Gambas:Video CNN] (dhf/ain)