Jakarta, CNN Indonesia -- Alumni Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur (SMA PL) Suryo Susilo menyayangkan cara rekan-rekannya yang tergabung dalam Alumni PL Bersatu dalam menyampaikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01
Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut dia, Alumni PL Bersatu tidak perlu membuat pernyataan yang mendiskreditkan rekannya sesama alumni PL sekaligus calon wakil presiden nomor urut 02
Sandiaga Uno.
"Cukup gue PL, gue dukung Jokowi," kata Suryo kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berkata, pernyataan yang mendegradasi Sandi tidak sesuai dengan semangat
brotherhood atau persaudaraan yang digaungkan di kalangan alumni SMA PL.
Sebagai sesama alumni SMA PL, lanjut dia, rekan-rekannya di Alumni PL Bersatu seharusnya merasa bangga dengan majunya Sandi sebagai cawapres, bukan justru mendiskreditkan Sandi
"Bahwa ada anak PL yang dipercaya bangsa ini jadi cawapres itu sesuatu yang hebat. Perkara gue enggak pilih dia, tapi itu enggak usah
dijelek-jeleki begitu. Jangan mendiskreditkan teman sendiri,
bully saudara sendiri, tidak etis," ujar lulusan SMA PL 1975 itu.
Terlebih, dia menambahkan, majunya Sandi sebagai cawapres telah kembali menggaungkan nama SMA PL di tengah masyarakat. Ia pun mengajak seluruh alumni SMA untuk belajar lebih bersikap terbuka.
"Faktor Sandi ini mengangkat PL didengar orang lagi, ini positif buat PL. Jangan baper (terbawa perasaan), seharusnya melihat ke sana. Anak PL harus belajar bersikap terbuka, berbeda tidak masalah," ujar Suryo.
Alumni SMA PL yang tergabung di Alumni PL Bersatu mendeklarasikan dukungan pada pasangan Jokowi-Ma'ruf di
Pilpres 2019 pada Rabu (6/2) kemarin. Mereka pun sempat menyoraki nama Sandi dalam acara deklarasi itu.
Kejadian Sandi disoraki terjadi ketika alumni PL, sekaligus Wakil Ketua TKN Rosan Roeslani menyampaikan kepada Jokowi mengapa pihaknya tak mendukung calon yang merupakan alumni PL.
"Banyak yang nanya ke Saya, ini kok PL tidak mendukung calon cawapres dari PL juga," ujar Rosan.
Rosan memang tak secara langsung menyebut nama Sandiaga. Akan tetapi, alumni PL yang mengerti bahwa Sandiaga adalah cawapres yang dimaksud Rosan langsung menimpali dengan teriakan.
"Huuu," teriak para alumni PL Bersatu seraya mengangkat jempol tangannya.
Sandi sendiri tak mempermasalahkan dukungan dan deklarasi yang mengatasnamakan alumni SMA Pangudi Luhur terhadap Jokowi-Maruf itu.
Sandi berkata bahwa sebetulnya banyak juga alumni Pangudi Luhur yang ingin mendeklarasikan dukungan kepadanya, namun dia melarang.
"Sekarang ini baru saja ada alumni SMP 12. Semua pada terpacu gitu, ada alumni PL hari ini mau melakukan deklarasi yang sama, saya bilang janganlah, jangan saling balas," kata Sandi ditemui di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (8/2).
(mts/asa)