Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01
Ma'ruf Amin belum memiliki rencana bertemu mantan terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok pasca bergabung dengan PDIP. M
Ma'ruf mengatakan urusan itu akan diatur partai pimpinan Megawati itu.
"Belum. Biarlah urusan PDIP itu nanti," ujar Ma'ruf saat ditemui usai menerima deklarasi dukungan dari alumni Mesir di Hotel Arya Duta, Jakarta, Sabtu (9/2).
Ma'ruf mengaku tak mempermasalahkan bergabungnya Ahok ke PDIP sebagai partai yang mengusung dirinya bersama capres petahana Joko Widodo dalam pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hal itu menjadi hak Ahok setelah bebas dari hukuman dua tahun penjara.
"Tentu wajar saja orang sudah bebas kan memilih partai yang disukai, dia kan sudah bebas," katanya.
Ia berharap bergabungnya Ahok bisa membantu mendongkrak elektabilitas dirinya bersama Jokowi.
"Mudah-mudahan saja. Insyaallah itu kan PDIP pendukungnya Pak Jokowi," tutur Ma'ruf.
Ahok resmi menjadi kader PDIP. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah memiliki Kartu Tanda Anggota dan menjadi kader sejak 26 Januari 2019.
Pertemuan Ahok dengan Ma'ruf sendiri pernah terjadi saat Ketua Umum MUI itu menjadi saksi memberatkan dalam sidang kasus penodaan agama pada 2017. Saat itu MUI mengeluarkan fatwa bahwa perbuatan Ahok yang mengutip surat Al Maidah termasuk menghina Al quran dan ulama.
[Gambas:Video CNN] (ugo/psp)