Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah massa yang menamakan diri Aksi Pegawai
Papua menggeruduk
Polda Metro Jaya, Kamis (14/2).
Kedatangan massa tersebut merupakan buntut dari penangkapan 40 eks karyawan
PT Freeport Indonesia yang diamankan ke Polda Metro Jaya, Rabu (13/2) malam tadi. Massa tersebut menuntut pihak kepolisian untuk membebaskan 40 eks karyawan Freeport yang menginap di depan Istana Merdeka selama seminggu itu.
"Kenapa yang ditangkap kawan-kawan (eks karyawan) Freeport, semuanya ditangkap, padahal mereka tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam saja," kata Koordinator Aksi Pegawai Papua Hendrik Goni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrik menyampaikan pihaknya juga mempertanyakan alasan pihak kepolisian menangkap rekan-rekannya tersebut. Namun, kata Hendrik, pihaknya menduga penangkapan itu dilakukan karena ada aksi Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina yang menghadang iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo.
Padahal, menurut Hendrik, aksi yang selama ini dilakukan oleh para eks karyawan PT Freeport di depan Istana berjalan lancar. Bahkan, sambung Hendrik, massa juga diizinkan untuk mendirikan tenda di sana karena tak lagi punya tempat tinggal sembari menunggu keputusan pihak Istana atas tuntutan mereka.
"Sebelumnya sih lancar-lancar saja ya, diizinin sama polisi (dirikan tenda di Taman Pandang). Tetapi mungkin semalam karena ada insiden itu (penerobosan konvoi Jokowi oleh massa AMT) dan akhirnya mereka secara paksa diangkut," tutur Hendrik.
Sampai saat ini, dikatakan Hendrik, pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru perihal kondisi 40 eks pekerja Freeport. Lebih dari itu, Hendrik mengancam akan terus melakukan aksi di Polda Metro Jaya jika 40 orang yang ditahan tidak dibebaskan.
"Kita aksi sampai kawan-kawan kita dibebaskan," ujarnya.
Aksi Buruh Freeport di Depan Istana Negara. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sedikitnya 35 orang eks pekerja PT Freeport Indonesia diangkut ke Polda Metro Jaya dengan dua mobil tahanan. Mereka sebelumnya menginap di depan Istana Merdeka selama seminggu.
Upaya pembubaran itu dimulai sejak pukul 20.00 WIB, usai aparat keamanan menangani aksi demo anggota SP AMT Pertamina. Salah satu pekerja, Echi Rumabur menuturkan aparat meminta pekerja itu membubarkan diri dan meninggalkan kawasan Monas.
Dia menuturkan aparat kembali datang pada pukul 21.30 WIB meminta eks karyawan perusahaan tambang emas itu untuk meninggalkan tempat.
Perwakilan Freeport Indonesia Jerry Yerangga sebelumnya bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia mengaku pihaknya meminta Jokowi menindaktegas pelanggaran norma yang dilakukan Freeport Indonesia.
Pelanggaran yang menurut dia dilakukan Freeport Indonesia adalah
furlough atau merumahkan pegawai tanpa batas waktu. Ia menyebut total pegawai yang dirumahkan saat ini mencapai 800 orang sejak 2017.
Juru Bicara PT Freeport Riza Pratama mengatakan eks pekerja itu merupakan bagian dari 3.500 pekerja yang telah berakhir hubungan kerjanya.
Perselisihan itu bermula saat perusahaan tak bisa memasarkan konsentrat produksi tambang akibat larangan ekspor dan smelter yang belum beroperasi pada 2017.
Sehingga, kata Riza, perusahaan mengambil langkah-langkah efisiensi untuk mengurangi belanja modal dan biaya operasi perusahaan. Dampaknya, perusahaan pun mengakhiri penggunaan tenaga asing, kontraktor dan pekerja.
[Gambas:Video CNN] (dis/dal)