
Rekan Diciduk Usai Demo Istana, Pegawai Papua Geruduk Polda
CNN Indonesia | Kamis, 14/02/2019 13:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah massa yang menamakan diri Aksi Pegawai Papua menggeruduk Polda Metro Jaya, Kamis (14/2).
Kedatangan massa tersebut merupakan buntut dari penangkapan 40 eks karyawan PT Freeport Indonesia yang diamankan ke Polda Metro Jaya, Rabu (13/2) malam tadi. Massa tersebut menuntut pihak kepolisian untuk membebaskan 40 eks karyawan Freeport yang menginap di depan Istana Merdeka selama seminggu itu.
"Kenapa yang ditangkap kawan-kawan (eks karyawan) Freeport, semuanya ditangkap, padahal mereka tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam saja," kata Koordinator Aksi Pegawai Papua Hendrik Goni.
Hendrik menyampaikan pihaknya juga mempertanyakan alasan pihak kepolisian menangkap rekan-rekannya tersebut. Namun, kata Hendrik, pihaknya menduga penangkapan itu dilakukan karena ada aksi Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina yang menghadang iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo.
Padahal, menurut Hendrik, aksi yang selama ini dilakukan oleh para eks karyawan PT Freeport di depan Istana berjalan lancar. Bahkan, sambung Hendrik, massa juga diizinkan untuk mendirikan tenda di sana karena tak lagi punya tempat tinggal sembari menunggu keputusan pihak Istana atas tuntutan mereka.
"Sebelumnya sih lancar-lancar saja ya, diizinin sama polisi (dirikan tenda di Taman Pandang). Tetapi mungkin semalam karena ada insiden itu (penerobosan konvoi Jokowi oleh massa AMT) dan akhirnya mereka secara paksa diangkut," tutur Hendrik.
Sampai saat ini, dikatakan Hendrik, pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru perihal kondisi 40 eks pekerja Freeport. Lebih dari itu, Hendrik mengancam akan terus melakukan aksi di Polda Metro Jaya jika 40 orang yang ditahan tidak dibebaskan.
"Kita aksi sampai kawan-kawan kita dibebaskan," ujarnya.
Sedikitnya 35 orang eks pekerja PT Freeport Indonesia diangkut ke Polda Metro Jaya dengan dua mobil tahanan. Mereka sebelumnya menginap di depan Istana Merdeka selama seminggu.
Upaya pembubaran itu dimulai sejak pukul 20.00 WIB, usai aparat keamanan menangani aksi demo anggota SP AMT Pertamina. Salah satu pekerja, Echi Rumabur menuturkan aparat meminta pekerja itu membubarkan diri dan meninggalkan kawasan Monas.
Dia menuturkan aparat kembali datang pada pukul 21.30 WIB meminta eks karyawan perusahaan tambang emas itu untuk meninggalkan tempat.
Perwakilan Freeport Indonesia Jerry Yerangga sebelumnya bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia mengaku pihaknya meminta Jokowi menindaktegas pelanggaran norma yang dilakukan Freeport Indonesia.
Pelanggaran yang menurut dia dilakukan Freeport Indonesia adalah furlough atau merumahkan pegawai tanpa batas waktu. Ia menyebut total pegawai yang dirumahkan saat ini mencapai 800 orang sejak 2017.
Juru Bicara PT Freeport Riza Pratama mengatakan eks pekerja itu merupakan bagian dari 3.500 pekerja yang telah berakhir hubungan kerjanya.
Perselisihan itu bermula saat perusahaan tak bisa memasarkan konsentrat produksi tambang akibat larangan ekspor dan smelter yang belum beroperasi pada 2017.
Sehingga, kata Riza, perusahaan mengambil langkah-langkah efisiensi untuk mengurangi belanja modal dan biaya operasi perusahaan. Dampaknya, perusahaan pun mengakhiri penggunaan tenaga asing, kontraktor dan pekerja.
[Gambas:Video CNN] (dis/DAL)
Kedatangan massa tersebut merupakan buntut dari penangkapan 40 eks karyawan PT Freeport Indonesia yang diamankan ke Polda Metro Jaya, Rabu (13/2) malam tadi. Massa tersebut menuntut pihak kepolisian untuk membebaskan 40 eks karyawan Freeport yang menginap di depan Istana Merdeka selama seminggu itu.
"Kenapa yang ditangkap kawan-kawan (eks karyawan) Freeport, semuanya ditangkap, padahal mereka tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam saja," kata Koordinator Aksi Pegawai Papua Hendrik Goni.
Hendrik menyampaikan pihaknya juga mempertanyakan alasan pihak kepolisian menangkap rekan-rekannya tersebut. Namun, kata Hendrik, pihaknya menduga penangkapan itu dilakukan karena ada aksi Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina yang menghadang iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo.
Padahal, menurut Hendrik, aksi yang selama ini dilakukan oleh para eks karyawan PT Freeport di depan Istana berjalan lancar. Bahkan, sambung Hendrik, massa juga diizinkan untuk mendirikan tenda di sana karena tak lagi punya tempat tinggal sembari menunggu keputusan pihak Istana atas tuntutan mereka.
"Sebelumnya sih lancar-lancar saja ya, diizinin sama polisi (dirikan tenda di Taman Pandang). Tetapi mungkin semalam karena ada insiden itu (penerobosan konvoi Jokowi oleh massa AMT) dan akhirnya mereka secara paksa diangkut," tutur Hendrik.
Sampai saat ini, dikatakan Hendrik, pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru perihal kondisi 40 eks pekerja Freeport. Lebih dari itu, Hendrik mengancam akan terus melakukan aksi di Polda Metro Jaya jika 40 orang yang ditahan tidak dibebaskan.
"Kita aksi sampai kawan-kawan kita dibebaskan," ujarnya.
![]() |
Sedikitnya 35 orang eks pekerja PT Freeport Indonesia diangkut ke Polda Metro Jaya dengan dua mobil tahanan. Mereka sebelumnya menginap di depan Istana Merdeka selama seminggu.
Upaya pembubaran itu dimulai sejak pukul 20.00 WIB, usai aparat keamanan menangani aksi demo anggota SP AMT Pertamina. Salah satu pekerja, Echi Rumabur menuturkan aparat meminta pekerja itu membubarkan diri dan meninggalkan kawasan Monas.
Dia menuturkan aparat kembali datang pada pukul 21.30 WIB meminta eks karyawan perusahaan tambang emas itu untuk meninggalkan tempat.
Perwakilan Freeport Indonesia Jerry Yerangga sebelumnya bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia mengaku pihaknya meminta Jokowi menindaktegas pelanggaran norma yang dilakukan Freeport Indonesia.
Pelanggaran yang menurut dia dilakukan Freeport Indonesia adalah furlough atau merumahkan pegawai tanpa batas waktu. Ia menyebut total pegawai yang dirumahkan saat ini mencapai 800 orang sejak 2017.
Juru Bicara PT Freeport Riza Pratama mengatakan eks pekerja itu merupakan bagian dari 3.500 pekerja yang telah berakhir hubungan kerjanya.
Perselisihan itu bermula saat perusahaan tak bisa memasarkan konsentrat produksi tambang akibat larangan ekspor dan smelter yang belum beroperasi pada 2017.
Sehingga, kata Riza, perusahaan mengambil langkah-langkah efisiensi untuk mengurangi belanja modal dan biaya operasi perusahaan. Dampaknya, perusahaan pun mengakhiri penggunaan tenaga asing, kontraktor dan pekerja.
[Gambas:Video CNN] (dis/DAL)
ARTIKEL TERKAIT

Masyarakat Adat Baduy Tolak Dana Desa Jokowi Rp2,5 Miliar
Nasional 1 minggu yang lalu
Kesaksian Istri Awak Mobil Tangki Penerobos Mobil Jokowi
Nasional 1 minggu yang lalu
Tenda Dibongkar, 35 Eks Pekerja Freeport 'Diangkut' ke Polda
Nasional 1 minggu yang lalu
Tagih Janji, Awak Mobil Tangki Pertamina Adang Mobil Jokowi
Nasional 1 minggu yang lalu
Doa Jokowi untuk Ani Yudhoyono yang Dirawat di Singapura
Nasional 1 minggu yang lalu
Moeldoko: Jokowi Masih Cari Waktu Jenguk Ani Yudhoyono
Nasional 1 minggu yang lalu
BACA JUGA

Mimpi Layanan Semesta ala Jokowi dan 'Luka' BPJS Kesehatan
Ekonomi • 23 February 2019 18:25
Ahli PBB Desak RI Selidiki Polisi Papua yang Gunakan Ular
Internasional • 22 February 2019 12:35
Pembelaan Bos Pertamina soal Tudingan Bangkrut ala Prabowo
Ekonomi • 21 February 2019 19:44
Freeport Tantang Eks Karyawan Tempuh Jalur Hukum
Ekonomi • 21 February 2019 17:12
TERPOPULER

Puluhan Kapal Terbakar di Muara Baru Hingga 3 Jam Lebih
Nasional • 2 jam yang lalu
Prabowo: Lo Punya Gelar Ekonomi, Tapi Lo Bikin Ekonomi Kacau
Nasional 2 jam yang lalu
JK Angkat Bicara soal Doa Neno 'Tak Ada Lagi Menyembah Allah'
Nasional 3 jam yang lalu