Di Tanwir Muhammadiyah, Jokowi Singgung Jan Ethes hingga PKI

CNN Indonesia
Jumat, 15 Feb 2019 11:26 WIB
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan soal tuduhan kriminalisasi dan antek asing yang dialamatkan kepadanya.
Presiden Joko Widodo menghadiri Sidang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu (15/2). (Dok. Istimewa)
Bengkulu, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memukul beduk sebagai tanda resmi membuka Tanwir Muhammadiyah, Jumat (15/2). Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan 'kedekatannya' dengan Muhammadiyah.

Jokowi menyampaikan sejumlah pengalamannya ketika mengunjungi institusi-institusi Muhammadiyah baik di Jakarta, Yogyakarta, Jawa timur, Jawab Barat. Jokowi mengaku telah mengunjungi sekolah, pesantren, perguruan tinggi, hingga rumah sakit milik Muhammadiyah di sana.

"Supaya juga bapak ibu ketahui, Jan Ethes (cucu Jokowi), lahir di rumah sakit Muhammadiyah Solo, mungkin ada yg belum tahu," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jokowi mengatakan, rakyat Indonesia sangat berterima kasih kepada Muhammadiyah yang berjuang untuk kemerdekaan negara. Capres petahana itu mengatakan Muhammadiyah telah hadir mengukuhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Rakyat Indonesia berterima kasih pada amal usaha Muhammadiyah," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tak luput kembali menjawab soal PKI yang menurutnya seolah belum tuntas. Di Tanwir Muhammadiyah ini Jokowi menjawab semua tudingan tersebut.

"Saya mulai dulu dengan antek asing," Jokowi memulai klarifikasinya.


Kata dia, sejak empat tahun lalu banyak disampaikan bahwa dirinya antek asing. Hal itu ia bantah dengan langkah pemerintah mengambil alih sejumlah aset dari pihak asing. Mulai dari blok Mahakam, Chevron hingga Freeport.

"Sangat tidak mudah mengambil alih seperti ini. Kalau mudah, sudah dari dulu diambil alih," ujarnya.

Terkait isu PKI, seperti klarifikasi-klarifikasi sebelumnya, Jokowi menjelaskan ihwal tahun kelahirannya, 1961.

"PKI dibubarkan tahun 65-66. Umur saya masih 4 tahun. Kalau ada yang menuduh Presiden Jokowi itu PKI, berarti dulu ada PKI balita," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga menjawab soal tuduhan kriminalisasi yang dialamatkan kepadanya. Jokowi menegaskan, semua orang semuanya sama di hadapan hukum.

"Kalau ada gubernur, menteri, bupati, insinyur, dokter bermasalah di depan hukum, pasti aparat hukum akan menindaklanjuti. Yang namanya kriminalisasi kalau tidak bersalah di sel itu baru kriminalisasi," ujarnya.

(hrs/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER