Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Viryan Aziz mengatakan pihaknya kembali diserang
hoaks, kali ini terkait kotak suara dari
China.
Viryan menyebut KPU mengetahui hoaks itu dari media sosial dan langsung melaporkannya ke polisi.
"Terakhir ada hoaks pemilu, kalau kotak suara habis, akan dicetak di China. Itu sudah kita laporkan lagi," kata Viryan saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viryan menyebut beberapa waktu terakhir KPU banyak menerima serangan hoaks terkait pemilu. Seperti saat diserang isu 7 juta surat suara dari China sudah tercoblos.
Saat itu bahkan KPU dan Bawaslu langsung terjun ke lapangan membuktikan informasi yang sempat disebarkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief itu hoaks.
Viryan menyebut serangan hoaks bahkan sudah menyentuh wilayah pribadi petinggi KPU. Seperti hoaks Ketua KPU Arief Budiman adalah keturunan Tionghoa dan saudara aktivis So Hok Gie. Saudara laki-laki So Hok Gie, So Hok Djin memang memiliki nama Indonesia Arief Budiman.
Hoaks yang menyerang pribadi komisioner itu dianggap biasa oleh KPU. Namun pelurusan isu tersebut tetap dilakukan.
"Tetapi kalau sudah seperti itu (hoaks kotak suara dari China), kepentingan lebih besar, tidak terkait pribadi itu, kita laporkan," tuturnya.
Menurut Viryan isu-isu seperti ini bisa merusak penyelenggaraan pemilu dan hubungan Indoensia dengan negara-negara yang dituduhkan.
"Bukan lagi mengacaukan, tapi menurunkan kualitas pemilu. Itu musuh utama kita," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (ugo/dhf)