Banten, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar proses politik tak membuat putus hubungan persaudaraan. Sebab, agenda politik hanya untuk sekali dalam lima tahun.
"Jangan sampai karena proses politik, kita tidak merasa seperti saudara sendiri, saudara sebangsa dan setanah air, gara-gara pilihan wali kota, pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden," kata Jokowi usai menyerahkan sertifikat tanah wakaf, di Masjid Raya Bani Umar, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (22/2).
Jokowi mengatakan proses pemilihan bupati, wali kota, gubernur, maupun presiden akan terus ada setiap lima tahun sekali. Menurut calon presiden nomor 01 itu, masyarakat yang akan rugi mengorbankan persaudaraan karena urusan politik elektoral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pemilihan ini setiap lima tahun sekali akan ada terus," ujarnya.
Selain itu, kata Jokowi saat masuk ke tahun politik fitnah dan kabar bohong alias hoaks akan bermunculan di tengah-tengah masyarakat. Ia mencontohkan fitnah dan hoaks yang kerap muncul dan menyerang dirinya adalah soal PKI, antek asing, hingga kriminalisasi ulama.
Jokowi membantah fitnah dan hoaks tersebut. Ia mengatakan salah satu fitnah yang mudah dipatahkan adalah keterlibatan dirinya dalam PKI. Menurut Jokowi, PKI dibubarkan pada medio 1965-1966, sementara dirinya lahir sekitar 1961.
"Ada PKI balita? Saya jawab dengan guyonan saja, biar logika kita cepat," ujarnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu lantas mengajak masyarakat membantu meluruskan fitnah dan hoaks yang terus disebarkan. "Jangan sampai masyarakat diberi suntikan kabar-kabar fitnah yang meresahkan," kata Jokowi.
[Gambas:Video CNN] (fra/arh)