Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Pandjaitan enggan melayani tantangan debat yang dilayangkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal
Partai Demokrat Rachland Nassidik terkait rencana pengaktifan kembali
perwira TNI di kementerian dan lembaga sipil.
"Ya enggak usah (debat dengan Rachland) lah nanti suruh kasih anak-anak itu yang debat sama dia," ujar Luhut di Hotel Alila, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
Diketahui, tantangan dilontarkan Rachland melalui akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik, Jumat (22/2). Dalam cuitannya, Rachland juga melampirkan foto berita berjudul 'Perwira Aktif TNI Masuk Lembaga Sipil, Luhut : Ada yang Keberatan?'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Saya keberatan. Saya undang Luhut Binsar Pandjaitan berdebat terbuka mengenai ini menghadapi saya," tutur Rachland.
Khusus hal itu, Luhut juga menunjuk Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Atmaji Soemarkidjo untuk melayani Rachland.
"Nanti lah saya cari, suruh anak-anak itu datang ini sama Pak Atmaji," ujar Luhut sambil melempar senyum.
Lebih lanjut, Luhut menilai tidak ada wacana dwifungsi TNI apabila para perwira aktif diberikan jabatan di lembaga sipil. Ia hanya mengusulkan para perwira tersebut ditempatkan di lembaga-lembaga yang berurusan dengan keamanan seperti Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dan Kemenko Maritim.
"Enggak ada enggak pernah, yang saya
usulin adalah kan di Kemenko Maritim sama dengan Polhukam, itu aja," kata Luhut.
Sebelumnya, Rachland menantang debat Luhut terkait rencana masuknya perwira TNI aktif di kementerian dan lembaga sipil.
Melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Rachland mengatakan bahwa Luhut adalah buldozer politik milik Presiden Joko Widodo. Rachland menegaskan bahwa dirinya siap untuk menghadapi Luhut secara terbuka.
"Harus ada yang berani menghadapi," ucap Rachland.
Wasekjen Andi Arief mengatakan bahwa tantangan Rachland adalah sikap partainya. Demokrat, kata Andi, memang tidak setuju dengan rencana pemberian jabatan perwira TNI aktif di lembaga sipil. Andi mengutarakan hal melalui akun Twitter pribadinya @AndiArief.
(sah/asa)