Kasus Andi Arief Cerminan Politikus di Pusaran Pasar Narkoba

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mar 2019 07:50 WIB
Tertangkapnya politikus Partai Demokrat Andi Arief disebut sebagai salah satu indikasi bahwa politikus merupakan sasaran pasar bandar narkoba.
Tertangkapnya politikus Partai Demokrat Andi Arief disebut sebagai salah satu indikasi bahwa politikus merupakan sasaran pasar bandar narkoba. (Foto: Detikcom/Usman Hadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tertangkapnya Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief disebut sebagai salah satu indikasi bahwa politikus merupakan sasaran pasar bandar narkoba karena dianggap berduit.

"Pengedar atau bandar memang membedakan segmen penggunanya. Artis, politisi, dan pejabat adalah mereka yang berduit, itu salah satu sasaran pasarnya mereka [bandar narkotika]," kata pengamat narkotika dari Universitas Borobudur Slamet Pribadi, kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/4).

Namun begitu, dia menyebut aparat penegak hukum sering mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus peredaran narkotik di kalangan politikus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, kata dia, para politikus kerap mengonsumsi narkotika di tempat-tempat yang bersifat pribadi sehingga sulit terdeteksi.

Slamet, yang juga merupakan purnawirawan polisi yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, mengatakan lokasi-lokasi tempat mengonsumsi narkotika itu lebih tertutup atau tidak sama seperti yang digunakan kalangan artis.

Kasus Andi Arief, Politikus Disebut Target Pasar Bandar SabuFoto: CNN Indonesia/Fajrian
"Mereka [politikus] pandai, cara menggunakannya dia pakai di tempat khusus yang sangat [mengutamakan] privacy. Kalau artis masih di tempat terbuka dengan kelompok dia sehingga ada kemungkinan bocor," ucapnya.

Sebelumnya, Andi Arief ditanggap pada Minggu (3/3) pada pukul 19.30 WIB di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat. Polisi tak menemukan narkotika dalam penangkapan itu. Namun, setelah dites urine Andi terbukti positif mengandung narkotika jenis sabu.

Ia menambah daftar nama politikus yang terjerat kasus penggunaan barang haram. Sebelumnya, ada eks Bupati Ogan Ilir sekaligus politikus Golkar Ahmad Wazir Noviadi Mawardi, anggota DPRD Tabanan I dari Fraksi Partai Golkar Nyoman Wirama Putra, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Batanghari M Hafiz, serta anggota DPRD Minahasa Selatan Roosmerry.

Lalu, ada juga nama eks Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Partai Gerindra Jro Gede Komang Swastika, politikus Partai Golkar Indra Jaya Piliang, politikus Partai NasDem Ibrahim Hasan, dan anggota DPRD Kabupaten Gorontalo dari Fraksi Partai Golkar Amin Mootalu.

Sabu dan Seks

Lebih dari itu, Slamet mengatakan sabu merupakan jenis narkotika yang erat hubungannya dengan seks. Meskipun tidak mempengaruhi secara langsung, lanjutnya, kandungan dalam sabu dapat mempengaruhi hasrat orang untuk berhubungan seksual.

Kasus Andi Arief, Politikus Disebut Target Pasar Bandar SabuFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Pernyataan ini disampaikan Slamet terkait dugaan Andi Arief menggunakan sabu tersebut untuk berhubungan seksual. Dugaan itu merujuk pada ditemukannya sekotak alat kontrasepsi dan seorang wanita di dalam kamar hotel tempat polisi menangkap Andi Arief dalam sejumlah foto yang diterima CNNIndonesia.com.

Namun demikian, polisi membantah soal kabar keberadaan wanita di dalam kamar hotel lokasi Andi Arief ditangkap. Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal berkata Andi ditangkap seorang diri.

"Ada kandungannya [sabu] yang bisa mempengaruhi [seks], tidak langsung [terkait] seks, tapi itu meningkatkan denyut nadi sehingga orang lebih melek terus tahan lama," kata Slamet.

[Gambas:Video CNN] (mts/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER