Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) DKI Jakarta bersama pihaknya duduk bersama membahas rencana pelepasan saham pemerintah provinsi (Pemprov) DKI di
PT Delta Djakarta (Anker Bir). Anies ingin pertemuan tersebut membahas mengenai rencana anggaran.
Anies mengaku dalam surat yang ia kirimkan sudah tertulis permohonan untuk membahas rencana anggaran terlebih dahulu.
"Surat di situ terlampir rencana anggaran lalu ada pembahasan di komisi, didiskusikan, jadi suatu yang normal saja yang penting dimasukkan ke dalam agenda pembahasan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jangan dibalik diskusi dulu baru agenda, justru surat itu kan meminta agar dijadikan agenda lalu dibahas sama-sama," lanjut dia.
Sebelumnya Fraksi PDI Perjuangan DKI Gembong Warsono menyatakan bahwa dewan belum memutuskan penjualan atau tidaknya saham tersebut. Penjualan saham harus berdasarkan alasan Anies untuk menjual saham DKI di PT Delta.
"Ya kan harus rasional harus ada hitung-hitungannya. Jangan nanti kita jual kita tidak tahu berapa keuntungan kita yang lepas," ujar Gembong.
 M Taufik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengatakan pembahasan akan dilakukan pada Rabu (13/3)m melalui rapat pimpinan.
Menurut penilaian Anies, setidaknya ada Rp1,2 triliun besaran nilai saham yang dimiliki oleh DKI di PT Delta Djakarta. Saham ini disebut Anies lebih baik digunakan untuk pembangunan ketimbang diinvestasikan di PT Delta.
"Jadi ketika kita meletakkan uang Rp1,2 triliun di sebuah kegiatan usaha bir di mana unsur pembangunannya. Di situ tidak ada kegiatan pembangunannya," jelas Anies.
Ia menekankan bahwa kinerja pemerintah bukan untuk menghasilkan keuntungan. Pemerintah, sedianya, kata Anies, harus bekerja menyeimbangkan antara kebutuhan dengan regulasi.
"Pemerintah itu tugasnya melakukan pembangunan. Dua yang dipakai tangannya, satu tangan badan usaha, satu tangan lembaga pemerintahan dinas," tutup Anies.
Diketahui, sejumlah masyarakat demo lantaran DPRD DKI yang tak kunjung memberi respon terhadap rencana penjualan saham bir milik DKI. Beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta diketahui juga tegas mendukung pelepasan saham tersebut.
Mereka adalah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat-PAN, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Rencananya dewan akan membuka pembahasan hari Rabu (13/3) mendatang.
[Gambas:Video CNN] (ctr/ain)