Medan, CNN Indonesia -- Negosiasi yang dilakukan aparat kepolisian dengan keluarga terduga
teroris di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Sibolga, Sumatera Utara, hingga kini belum menemukan titik temu. Sampai Selasa (12/3) malam, istri dan anak terduga pelaku masih berada di dalam rumah dan menolak keluar.
Komunikasi dengan keluarga yang masih bertahan di dalam rumah dilakukan menggunakan pengeras suara masjid. Saat ini, petugas masih melakukan penjagaan ketat di seputar lokasi. Masyarakat juga tidak diperbolehkan mendekat ke lokasi.
"Kami mohon, segeralah menyerahkan diri. Dan kami pastikan tidak akan terjadi apa-apa. Jangan korbankan anakmu," ujar polisi dari pengeras suara masjid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, proses negosiasi masih dilakukan hingga malam ini. Sebab, istri terduga pelaku dan tiga orang anaknya menolak keluar dari rumah.
"Namun di rumah yang ditangkap di Sibolga, istrinya itu tidak mau keluar dan bersama tiga anaknya," ucap Tito, di tengah-tengah kunjungannya ke salah satu pesantren di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019) malam.
Dia menyebutkan, tim kepolisian sudah berupaya untuk memasuki rumah pelaku. Diketahui, terdapat bom yang telah dirakit tersimpan di dalam rumah.
"Ketika anggota mau masuk ke rumahnya diberi tahu pada suaminya bahwa di rumah itu ada bom. Anggota saat ini masih melakukan negoisasi," terangnya.
Tito berharap jalan dialog masih bisa dilakukan. Apapun risikonya, lanjut dia, pihak kepolisian telah siap.
"Kita berharap istrinya bisa keluar dan kita bisa selamatkan anaknya dalam keadaan baik-baik saja," kata Tito.
[Gambas:Video CNN] (fnr/asr)