Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor 01
Joko Widodo menyatakan hasil survei dari sejumlah lembaga menjadi bahan evaluasi dan koreksi pihaknya menghadapi
Pilpres 2019, termasuk hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas terbaru Maret 2019, menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 49,2 persen, sementara pasangan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun dari survei Oktober 2018 sebesar 52,6 persen.
"Semua survei kami lihat. Semua survei kami lihat sebagai bahan koreksi, sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lagi," kata Jokowi di Kantor Sekretariat DPD PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jakarta, Rabu (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyebut hasil survei yang menunjukkan hasil baik bagi pihaknya justru akan membuat tim kampanye menjadi tidak waspada. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru senang dengan hasil survei yang kurang baik agar tim kampanye terus bekerja.
"Hasil survei yang tidak baik atau kecil bisa mendorong memicu seluruh relawan kader untuk bekerja lebih militan lagi," ujarnya.
Jakarta Jadi PerhatianLebih lanjut, Jokowi mengakui wilayah DKI Jakarta menjadi perhatian tim kampanye dalam Pilpres 2019. Menurutnya, kejadian serta informasi yang berkembang di Ibu Kota setiap detik bisa berubah.
Oleh karena itu, kata Jokowi mengelola informasi dan kejadian yang muncul di Ibu Kota sangat penting untuk dilakukan.
"Karena biasanya dari Jakarta bisa berimbas ke provinsi-provinsi lain," kata petahana itu.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru Maret 2019. Dari survei terbaru tersebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf semakin menipis dengan Prabowo-Sandi dari hasil survei pada Oktober 2018.
Selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi dari hasil survei itu sekitar 11,8 persen. Selisih elektabilitas kedua paslon ini lebih kecil dari hasil survei Oktober 2018 yang mencapai 19,9 persen.
Selain itu dari survei ini juga menunjukkan elektabilitas Jokowi-Maruf menurun di basis suara mereka jika dibandingkan survei Oktober 2018.
Di Jawa Tengah dan DIY, elektabilitas Jokowi-Maruf Amin turun 13,8 persen. Pada survei Kompas bulan Oktober 2018, suara Jokowi-Maruf masih mencapai 75,4 persen dan Prabowo-Sandi 12,6 persen.
Namun pada Survei Maret 2019, suara Jokowi-Maruf turun menjadi 61,6 persen dan suara Prabowo-Sandi naik menjadi 18,4 persen. Serta yang belum memutuskan suaranya sebesar 20 persen.
Sementara di Jawa Timur suara Jokowi-Maruf turun sebesar 12,5 persen. Pada Survei Oktober 2018, perolehan suara Jokowi-Ma'ruf 69,6 persen dan Prabowo-Sandi 18,8 persen.
Namun pada survei Kompas Maret 2019, suara Jokowi-Amin turun menjadi 57,1 persen dan Prabowo-Sandiaga naik menjadi 27,8 persen.
Survei ini dilakukan pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei dari hasil survei ini +/- 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(fra/osc)