Jakarta, CNN Indonesia -- Ada kejadian menarik ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam acara simakrama dengan tokoh dan masyarakat Bali, di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Kota Denpasar, Bali Jumat (22/3) malam.
Jokowi sempat memayungi Bendesa Adat Desa Mundeh Kauh, Nyoman Gedearsa saat berdialog di tengah guyuran hujan. Acara silaturahmi dengan tokoh dan masyarakat tersebut digelar di lokasi terbuka.
Awalnya Gedearsa berteriak ketika Jokowi memberikan sambutan. "Ya Jokowi memang hebat," katanya. Teriakan Gedearsa itu sontak membuat Jokowi sempat berhenti sejenak.
Jokowi yang mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan udeng, ikat kepala, dan saput meminta Gedearsa maju ke atas panggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa tadi yang ngomong, maju," ujarnya.
Gedearsa yang duduk di antara masyarakat yang hadir langsung bergegas maju ke panggung. Ia berdiri di sisi kanan Jokowi sembari memegang mic.
Jokowi lantas meminta Gedearsa mengenalkan diri. Bukan menyebutkan siapa namanya, Gedearsa justru langsung berbicara soal kebanggaan dirinya bisa bertemu langsung dengan Jokowi.
"Saya bisa bicara dulu. Merasa kebanggaan luar biasa. Bertemu dengan Pak Jokowi," tutur Gedearsa. Jokowi pun kembali mengingatkan untuk memperkenalkan diri.
"Nama saya Nyoman Gedearse, tolong catat semua. Saya bekerja selaku Bendesa Adat," ujar Gedearsa. Pernyataan Gedearsa membuat masyarakat yang memenuhi panggung utama acara tertawa.
Jokowi dan Gedearsa berdiri di tengah-tengah tamu undangan yang hadir. Jokowi kemudian meminta pandangan Gedearsa tentang masa depan Indonesia.
"Seperti sudah dikatakan Pak Jokowi tadi, NKRI harga mati. Bagaimana kita harus bersatu dalam bentuk menjunjung tinggi dari segi kebhinekaan," kata Gedearsa.
Saat Gedearsa bicara, hujan tiba-tiba turun. Seorang petugas dengan sigap langsung memberikan payung berwarna hitam kepada Jokowi.
Tahu Gedearsa sedang bicara sembari memegang mic, sementara hujan turun, Jokowi tak sungkan memayungi. Jokowi meminta untuk Gedearsa tetap melanjutkan penjelasannya.
"Sudah diteruskan," tutur Jokowi.
Gedearsa lantas menyatakan jika ingin menjaga keutuhan Indonesia, maka pilih Jokowi dalam Pilpres 2019. Jokowi mengingatkan bahwa acara malam itu bukan sebuah kampanye.
"Hati-hati malam ini bukan kampanye loh. Saya enggak kampanye. Tapi kalau bapak silakan," kata Jokowi.
Dialog Gedearsa dengan Jokowi berlanjut tentang peran desa adat menjadi benteng kebudayaan Pulau Dewata. Hujan belum juga reda. Jokowi berbicara masih sembari memegang payung.
Di sela-sela pembicaraan, Gedearsa mengambil payung hitam yang digenggam Jokowi. Gedearsa yang kini bergantian memayungi orang nomor satu di Indonesia itu. Jokowi sedikit berseloroh saat Gedearsa mengmbil payunnya.
"Gantian-gantian. Tadi juga bapak sudah saya payungi. Payungi gantian," ujar Jokowi yang disambut tawa masyarakat.
Jokowi meminta masyarakat untuk terus menjaga kelestarian budaya Bali. Mantan wali kota Solo itu mengamini apa yang disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster bahwa Bali memiliki adat istiadat, seni dan budaya yang menjadi aset masyarakat setempat dan juga bangsa Indoensia.
"Bali dikenal dikagumi seluruh dunia karena budayanya. Budaya yang hidup berkembang di desa-desa," kata Jokowi.
(fra/age)