Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Riau menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) yang terjadi di 12 kabupaten dan kota di wilayah tersebut terus meluas hingga mencapai 2.719 hektare, atau bertambah lebih dari 700 hektare dalam sepekan terakhir.
Seperti dikutip dari
Antara, Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan kondisi itu berpotensi terus meluas karena hari ini karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan masih mendeteksi titik-titik panas atau indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua.
Sementara itu, berdasarkan laporan harian siaga darurat bencana asap akibat Karhutla Provinsi Riau 2019, dari total 2.700 hektare lahan terbakar, mayoritas terjadi di Kabupaten Bengkalis. Di wilayah pesisir Riau tersebut tercatat luas lahan terbakar mencapai 1.263,83 hektare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir setiap kecamatan di Kabupaten Bengkalis dilanda kebakaran sepanjang awal 2019 ini di mana kondisi terparah tercatat di Pulau Rupat, Bengkalis. Pulau yang mayoritas berkontur gambut tersebut sepanjang Februari kemarin terbakar hebat dan menyebabkan asap tebal hingga meluas ke Kota Dumai.
Selain Bengkalis, kebakaran juga terjadi di tiga wilayah lainnya di pesisir timur Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di antaranya Rokan Hilir dengan luas 407 hektare, Meranti 222,4 hektare, serta Dumai 192,25 hektare.
Edwar merinci kebakaran juga terpantau meluas di Kabupaten Siak yang mencapai 314,5 hektare, Indragiri Hilir 107,1 hektare serta Indragiri Hulu 64,5 hektare. Selanjutnya, di Pekanbaru tercatat 37,75 hektare lahan terbakar, Kampar 26,6 hektare, Rokan Hulu dua hektare, dan Kuantan Singingi lima hektare.
Hingga hari ini, upaya pemadaman Karhutla dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat masih terus berlangsung.
Pemadaman tidak hanya dilakukan tim darat, melainkan juga diperkuat operasi pengeboman air dengan melibatkan belasan helikopter, baik dari pemerintah maupun bantuan pihak swasta.
Edwar menjelaskan saat ini Satgas Karhutla Riau telah diperkuat dengan tiga unit helikopter pengebom air bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Helikopter terakhir tiba di Pekanbaru pada Kamis pekan lalu dengan jenis MI X dari Palembang.
Dengan bertambahnya satu unit heli dari BNPB tersebut, maka saat ini ada 10 unit heli yang siap melakukan
waterbombing di lokasi kebakaran lahan di Riau.
"Sekarang kita sudah punya tiga heli dari BNPB. Kemudian dari dunia usaha ada 3 unit, dari KHLK, Polisi, TNI AU, TNI AD masing-masing satu unit dan akan masuk satu unit lagi dari dunia usaha," kata Edwar.
(antara/kid)