Akui Ada Komunikasi Politik, AHY Bantah soal Jatah Menteri
CNN Indonesia
Kamis, 28 Mar 2019 07:31 WIB
Surabaya, CNN Indonesia -- Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), angkat bicara soal isu yang menyebutkan dirinya telah dijanjikan jatah kursi menteri oleh salah satu calon presiden setelah Pilpres 2019.
Meskipun begitu, AHY mengaku memang giat melakukan komunikasi politik di masa pemilu dan Pilpres 2019 tersebut.
"Kalau ditanya ada deal politik, saya tidak ingin mengakibatkan spekulasi apapun," ujar pria yang juga menjabat Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) tersebut saat berada di Surabaya, Rabu (27/3).
AHY mengaku kini masih memiliki mandat untuk memenangkan Partai Demokrat dalam Pemilihan Legislatif 2019 mendatang. AHY juga mengatakan kini hanya akan fokus ke sana.
"Tidak ada sebelumnya ada deal politik tertentu, itu membuat saya kehilangan fokus menyukseskan Partai Demokrat dalam pemilu," katanya.
Kendati demikian, suami Annisa Pohan itu tak menampik kalau dalam pemilu ini ia memang melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pihak. Hal itu dilakukannya demi menjaga ikhtiar baik.
Komunikasi itu dilakukannya, karena Demokrat saat ini tidak miliki kader utama dalam kontestasi Pilpres. Namun, hal itu tidak membuat partai tersebut kehilangan arah. Justru, membuat pihaknya bersemangat untuk bisa meraih kesuksesan baik dalam Pileg maupun Pilpres 2019.
Double track strategy yang dimaksud AHY itu yakni, trek pertama adalah upaya meyakinkan masyarakat agar di Pileg 2019 yakin terhadap Partai Demokrat. Dan, trek kedua adalah soal koalisi Demokrat di Pilpres.
Dalam Pilpres 2019, Partai Demokrat turut mengusung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada Kamis (28/3), AHY dijadwalkan mendampingi Prabowo yang melakukan kampanye di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Yang jelas kami terus melakukan kerja politik sampai dengan akhir. Agar berjalan beriringan, paralel, sama baiknya," kata AHY.
Sementara itu, Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renvile Antonio menyatakan di provinsi tersebut partainya menargetkan 14 kursi untuk DPR RI, 18 DPRD Jatim dan 7 DPRD Surabaya.
(frd/kid)
Meskipun begitu, AHY mengaku memang giat melakukan komunikasi politik di masa pemilu dan Pilpres 2019 tersebut.
"Kalau ditanya ada deal politik, saya tidak ingin mengakibatkan spekulasi apapun," ujar pria yang juga menjabat Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) tersebut saat berada di Surabaya, Rabu (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada sebelumnya ada deal politik tertentu, itu membuat saya kehilangan fokus menyukseskan Partai Demokrat dalam pemilu," katanya.
Kendati demikian, suami Annisa Pohan itu tak menampik kalau dalam pemilu ini ia memang melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pihak. Hal itu dilakukannya demi menjaga ikhtiar baik.
Komunikasi itu dilakukannya, karena Demokrat saat ini tidak miliki kader utama dalam kontestasi Pilpres. Namun, hal itu tidak membuat partai tersebut kehilangan arah. Justru, membuat pihaknya bersemangat untuk bisa meraih kesuksesan baik dalam Pileg maupun Pilpres 2019.
Double track strategy yang dimaksud AHY itu yakni, trek pertama adalah upaya meyakinkan masyarakat agar di Pileg 2019 yakin terhadap Partai Demokrat. Dan, trek kedua adalah soal koalisi Demokrat di Pilpres.
Dalam Pilpres 2019, Partai Demokrat turut mengusung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada Kamis (28/3), AHY dijadwalkan mendampingi Prabowo yang melakukan kampanye di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Yang jelas kami terus melakukan kerja politik sampai dengan akhir. Agar berjalan beriringan, paralel, sama baiknya," kata AHY.
Sementara itu, Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renvile Antonio menyatakan di provinsi tersebut partainya menargetkan 14 kursi untuk DPR RI, 18 DPRD Jatim dan 7 DPRD Surabaya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK