Sri Bintang Sebut Daftar Pemilih Tetap Pilpres Mencurigakan

CNN Indonesia
Jumat, 29 Mar 2019 05:12 WIB
Aktivis Sri Bintang Pamungkas menyebut daftar pemilih tetap Pilpres 2019 mencurigakan karena ada 9 juta pemilih yang lahir pada hari sama.
Sri Bintang Pamungkas curiga dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akivis Sri Bintang Pamungkas menyarankan masyarakat menyatakan bahwa Pilpres 2019 tidak sah sebelum KPU memastikan bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah benar.

"Menurut saya Anda harus dideklarasikan pemilihan presiden tidak sah. Tolak pilpres selama KPU tidak mengumumkan (DPT) yang benar," ujar Sri Bintang dalam diskusi di Jakarta, Kamis (28/3).

Sri Bintang menuturkan banyak DPT yang mencurigakan dalam Pilpres 2019. Ia mengatakan ada 9 juta DPT yang lahir pada hari sama. Ia berkata tidak mungkin ada 9 juta bayi yang lahir dalam satu hari yang sama di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketidakmungkinan ia dasarkan pada angka kelahiran bayi di Indonesia yang berkisar pada 5-7 juta dalam setahun.
"Ini sembilan juta dalam satu hari. Ya kami belum tahu survei terakhir berapa rate of birth kita. Yang rendah kalau jamannya Pak Harto (Soeharto) maksimum dua (anak dalam setahun), ya bisa saja tiga juta," ujarnya.

Terkait jumlah kelahiran itu, Sri Bintang menyebut Badan Pusat Statistik pernah mengakui kesalahan dalam mendata angka pertumbuhan penduduk. Dua tahun lalu, ia berkata BPS memperkirakan jumlah penduduk Indonesia hanya sekitar 250 juta. Padahal, seharusnya total penduduk sudah mencapai 260 juta.

"Karena perempuan umur 17 tahun dikiranya belum punya anak, ternyata sudah punya anak. Ketahuan atau tidak, legal atau tidak. Jadi kemudian digelembungkan menjadi 260 (juta)," ujarnya.

"Yang 260 (juta) ini, jangan percaya sama BPS lah. Inflasi kita berapa juga tidak tahu kok, tergantung pada maunya pemerintah, rezim," ujar Sri Bintang menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

Selanjutnya, Sri Bintang menyebut terdapat 400 orang dalam satu keluarga. Ia berkata hal itu diperoleh dari kawannya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang memeriksa DPT milik KPU.

"Belum lagi China-China yang dapat KTP aspal (asli-palsu)," ujarnya.

Terkait dengan DPT itu, Sri Bintang memastikan Prabowo Subianto bakal kalah dari Joko Widodo di Pilpres 2019. Terlebih, ia berkata Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong pernah mengatakan menjanjikan pertukaran 10 juta warga China dengan Indonesia.

"Bukan pertukaran itu, China masuk ke sini (Indonesia)," ujar Sri Bintang.

Soal masalah DPT Pemilu 2019, sebelumnya Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz menyampaikan pihaknya bakal membereskannya bulan ini.

Ia menyebut KPU terkendala dalam perampungan potensi data ganda karena di saat bersamaan perlu menyelesaikan proses persiapan pemilu lainnya.

"Semuanya perlu dialokasikan tenaganya, sehingga tidak bisa cepat. Intinya insyaallah kami akan selesaikan di bulan ini," ujar dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/3).

Viryan menyampaikan potensi data ganda di DPT Pemilu 2019 saat ini sekitar 770 ribu. Angka itu merupakan hasil penelusuran tim KPU dan juga Partai Gerindra yang mengajukan permohonan pengecekan DPT.

Ia juga menyebut KPU akan memverifikasi temuan 17,5 juta data janggal DPT Pemilu 2019 yang ditemukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Datanya bukan 100 atau 200, tapi belasan juta. Tidak mungkin kami bisa menyelesaikan dalam waktu singkat, segera kami selesaikan," ucap dia.

(jps/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER