Jakarta, CNN Indonesia -- Ketenagakerjaan jadi salah satu isu hangat yang diperbincangkan di tahun politik. Angka
pengangguran, jumlah lapangan kerja, hingga rumor masuknya tenaga kerja asing kerap jadi tema pemberitaan.
Mengurangi pengangguran juga kerap jadi barang jualan calon presiden yang akan berkompetisi di
Pilpres 2019.
Di Pilpres 2019 ini, kubu petahana diserang dengan isu sulitnya mencari pekerjaan. Di sisi lain, petahana juga dinilai membuka pintu lebih lebar untuk tenaga kerja asing.
Benarkah sulitnya mencari pekerjaan karena faktur minimnya lowongan yang tersedia, atau ada faktor yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com mencoba memotret pendapat para pencari kerja itu terkait kendala yang dihadapi saat melamar pekerjaan selama ini. Beberapa dari mereka menyebut lowongan pekerjaan yang tersedia banyak. Namun tak mudah didapat karena perusahaan punya syarat ketat untuk calon pegawai mereka.
Ninuk Widyastuti
Ninuk menyebut mencari pekerjaan saat ini tak sepenuhnya sulit meski tidak gampang juga. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini menggunakan istilah "susah-susah gampang" dalam mencari pekerjaan.
Ninuk menyebut saat ini lowongan pekerjaan banyak. Namun untuk mendapatkan pekerjaan, butuh persaingan dengan para pencari kerja yang lain.
"Sebenarnya sekarang lowongan
mah banyak, ya cuma kompetisi untuk masuk yang susah," kata perempuan 23 tahun itu.
Menurut Ninuk, di era digital saat ini, lowongan pekerjaan sudah tersebar melalui sejumlah media. Dari mulai situs, iklan, media sosial hingga aplikasi percakapan.
 Ninuk Widyastuti menyebut lowongan kerja banyak tapi tak mudah didapatkan. (CNN Indonesia/Shaskya Thalia) |
Namun meski banyak lowongan, tak mudah bagi Ninuk untuk mendapatkannya meski ia mendapat predikat
cum laude.Sambil menunggu mendapat pekerjaan, Ninuk mengisi hari dengan menjadi pengajar lepas di sebuah sekolah menengah atas di Jakarta.
Sesekali jika ada bursa kerja, ia datang untuk mencoba peruntungan. Namun sejauh ini belum berhasil.
Ninuk berharap mendapat pekerjaan di bidang administrasi, sesuai dengan jurusan saat ia kuliah. Namun jika ada bidang lain yang dirasa ia mampu, bukan tak mungkin Ninuk bakal mengambilnya.
Ninuk berharap pemerintah bisa lebih banyak membuka lowongan pekerjaan di sektor industri dan keuangan. Ia juga berharap siapapun yang terpilih menjadi presiden bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Dudu Pria lulusan Perhotelan ini juga mengaku lowongan kerja banyak. Namun tetap saja sulit untuk mendapatkannya. Persaingan menurut Dudu jadi alasan utama.
Perusahaan saat ini menurutnya butuh banyak persyaratan. Dari mulai pengalaman kerja, usia hingga keahlian lain. Belum lagi jumlah pencari kerja yang banyak, bukan cuma dari Jakarta tapi juga dari daerah.
"Sebagai warga DKI merasa tersaingi," kata pria 32 tahun ini.
Sudah sebulan terakhir ini Dudu tak lagi bekerja setelah berhenti dari perusahaan yang lama. Ia tak menyebut alasan detail alasan berhenti.
 Dudu menilai persaingan untuk mendapatkan kerja saat ini ketat. (CNN Indonesia/Shaskya Thalia) |
Dudu berharap, dengan banyaknya para pencari kerja saat ini, pemerintah bisa bertindak untuk memicu lapangan pekerjaan bertambah.
Menurutnya, janji para capres untuk membantu para pengangguran seperti dirinya tak sekadar janji belaka. Tapi sebuah komitmen yang harus dijalankan jika mendapat mandat dari rakyat.
Ahmad Faisal Berbeda dengan Ninuk dan Dudu, Ahmad Faisal seorang warga Sukabumi menilai saat ini lapangan kerja sempit. Hal ini makin diperparah dengan tingginya persaingan dan persyaratan tinggi dunia usaha.
Ia mengaku beberapa kali menjalani tes masuk kerja, namun sudah ikut beberapa kali tes, ternyata gagal.
Pria 24 tahun ini mengaku pernah bekerja namun kemudian mengundurkan diri. Alasannya, gaji yang didapat tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari Sukabumi, Faisal mencoba mengadu nasib ke ibu kota. Berbekal ijazah SMK otomotif, Faisal berharap mendapat pekerjaan yang layak dengan gaji memadai.
Jika memang tak bisa di bidang otomotif, ia mengaku mau bekerja apapun asal halal dan nyaman untuk dijalani.
Kepada pemerintah, Faisal menaruh harapan agar lowongan pekerjaan terus ditambah. Bukan hanya untuk sarjana, tapi juga untuk dirinya yang cuma lulus SMK.
 Ahmad Faisal rela bekerja apapun selama nyaman. (CNN Indonesia/Shaskya Thalia) |
Selain menambah lowongan kerja, ia berharap pemerintah bisa memberangus korupsi. Ia yakin, korupsi adalah akar masalah Indonesia yang tak kunjung maju sampai saat ini.
"Semoga Indonesia bisa menjadi lebih baik," katanya.
Dessy Tiurma Sulastri Cerita berbeda disampaikan Dessy Tiurma Sulastri. Menurutnya, selain persaiangan ketat di dunia kerja, sulitnya mencari kerja saat ini juga karena masih ada nepotisme.
Istilah populernya, butuh orang dalam di sebuah perusahaan untuk bisa masuk.
"Harus ada orang dalam, perusahaan juga butuh kualifikasi banyak," kata perempuan 24 tahun ini.
Di Jakarta, Dessy pernah bekerja di kantor asuransi. Namun ia memutuskan mengundurkan diri. Sudah 6 bulan ini, Dessy mencari pekerjaan baru.
 Dessy Tiurma Lestari menyebut butuh 'orang dalam' di perusahaan agar cepat mendapat pekerjaan. (CNN Indonesia/Shaskya Thalia) |
Ia berharap mendapat pekerjaan di bidang administrasi atau sebagai telemarketing. Menurutnya, pekerjaan apa saja ia mau yang penting nyaman seperti pekerja kantoran.
Ia juga berharap bisa tetap bekerja di Jakarta agar tak jauh dari keluarga meski persaingan ketat di ibu kota.
Harapannya pada pemerintah agar sektor industri terus digenjot. Dengan begitu bisa membuka lapangan pekerjaan.
Muhammad Latif Muhammad Latif mengamini pernyataan soal tingginya kualifikasi yang dibutuhkan dunia usaha terhadap para pencari kerja. Namun menurutnya, jika kita punya kemampuan, tak perlu ada yang dikhawatirkan.
Latif mengaku sudah 13 tahun bekerja di bidang ritel. Karena itu ia tak takut bersaing dengan para pencari kerja lainnya untuk sektor perdagangan.
 Ahmad Latif menyebut info lowongan pekerjaan mudah diperoleh lewat situs online atau grup percakapan. (CNN Indonesia/Shaskya Thalia) |
Latif berharap ia kembali bisa bekerja di ritel. Namun ia juga berminat di bidang logistik jika memang ada kesempatan.
Pria 33 tahun asal Tangerang Selatan ini mengatakan saat ini bisa dikatakan banyak lowongan kerja. Informasi juga bisa mudah diperoleh melalui media sosial maupun situs online.
Namun permasalahannya kembali pada syarat ketat yang diberlakukan oleh perusahaan.