Palembang, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (
Jokowi) menyatakan dirinya tak rela ada pihak-pihak yang meremehkan Tentara Nasional Indonesia (
TNI) sebagai institusi pertahanan negara.
"Kita harus memiliki kekuatan TNI yang besar untuk menjaga kedaulatan bangsa. Jangan sampai ada yang meremehkan TNI kita, menjelekkan TNI kita karena mereka sudah menjaga kedaulatan negara ini selama 70 tahun. Kita harus memberikan apresiasi yang tinggi," ujar Jokowi saat berorasi politik di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Sumatera Selatan, Selasa (2/1).
Jokowi menerangkan TNI merupakan tentara terbesar se-Asia Tenggara. Sementara di antara 190 negara di dunia, TNI menduduki peringkat 15 besar. Oleh karena itu, kata dia, tidak patut apabila meremehkan kekuatan TNI
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada kan, yang menjelek-jelekkan TNI, meremehkan. Ini perlu ditekankan," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan sebagai aparat pertahanan dan aparat penegak hukum, netralitas institusi TNI dan Polri pun merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Jokowi mengaku selalu mengingatkan kepada petinggi dua institusi tersebut.
"Politik TNI dan Polri itu politik negara, jadi harus bisa menjaga netralitas. Saya rasa sudah jelas tidak perlu diulang-ulang," ucap dia.
Persoalan TNI ini sebelumnya mencuat saat debat keempat capres Pilpres 2019 di Jakarta pada 30 Maret lalu. Kala itu, Jokowi menyindir capres nomor urut 02 tidak percaya dengan TNI saat beradu argumen dalam tema pertahanan.
"Saya melihat Pak Prabowo ini tidak percaya pada TNI kita. Saya yang sipil, saya sangat percaya pada TNI yang kita miliki," kata Jokowi dalam debat keempat capres, Sabtu (30/3).
Pernyataan Jokowi ini menjawab kritik Prabowo mengenai rendahnya anggaran pertahanan Indonesia. Ia membandingkan anggaran pertahanan nasional dengan Singapura. Prabowo juga menyinggung budaya 'asal bapak senang' yang ada di tubuh TNI dan pemerintahan.
TKN Optimis Jokowi Kuasai Sumatra Bagian SelatanDi kota yang sama, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, optimistis pihaknya dapat meraih suara kontestasi pemilihan presiden (pilpres) di atas angka 50 persen.
Erick mengatakan sejauh ini dukungan untuk paslon nomor urut 01 itu berjalan positif di wilayah Jawa, Sulawesi, dan Papua. Sementara itu, untuk Sumatra, pihaknya optimistis bisa meraih kemenangan di Provinsi Lampung, dan melihat pergerakan menjanjikan di Riau dan Aceh.
"Aceh dulu 14 persen, sekarang 25 persen. Saya yakin nanti bisa 33 persen," kata Erick.
Namun, sambung Erick, pihaknya enggan muluk-muluk menargetkan kemenangan di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) yang diketahui sebagai basis suara paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan bisa mencapai angka imbang di wilayah Sumbagsel.
"Wilayah Jawa kami sudah positif sangat jauh. Untuk Sumbagsel kalau bisa 50:50, kita optimis secara nasional lebih dari 50 persen," ujar Erick di Palembang.
Erick menilai mengimbangi paslon 02 di Sumbagsel adalah target yang realistis dan bisa dicapai dengan pergerakan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf.
[Gambas:Video CNN] (idz/kid)