Lembaga Survei Indo Barometer mencatat tingkat pengenalan masyarakat terhadap ketiga kartu andalan Jokowi masih rendah. Tingkat pengenalan paling rendah ada di Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden, dengan
margin of error sebesar 2,83 persen. pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, serta responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Survei menunjukkan sebanyak 73 persen masyarakat mengaku belum tahu atau mendengar mengenai program kartu sakti di bidang pendidikan tinggi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 27 persen masyarakat mengetahui KIP Kuliah," kata Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto di Senayan, Jakarta, Selasa (2/4).
Tingkat pengenalan kedua terendah adalah Kartu Prakerja. Sebanyak 72,2 persen masyarakat mengaku belum tahu kartu tersebut. Sementara hanya 27,8 persen masyarakat yang sudah tahu terkait kartu tersebut.
Selanjutnya, Kartu Sembako Murah (KSM) memiliki tingkat pengenalan yang paling tinggi. Setidaknya ada 40,5 persen yang mengetahui atau pernah mendengar program tersebut, dan 59,5 persen yang belum tahu.
Meski belum terlalu dikenal, kartu sakti tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat yang mengaku sudah mengetahui program tersebut.
Untuk KIP Kuliah misalnya dari total yang mengetahui, 85,5 persen mengaku setuju dengan program tersebut dan yang tidak setuju 6,8 persen. Mayoritas masyarakat setuju lantaran kartu ini dianggap membantu masyarakat untuk mendapat pendidikan di tingkat yang lebih tinggi.
"Untuk KSM, mayoritas masyarakat setuju sebesar 89,9 persen dan yang tidak setuju sebesar 4,9 persen," kata dia.
Hadi mengatakan mayoritas masyarakat setuju lantaran masyarakat menyukai program sembako murah. Kartu ini juga menjawab permasalahan perekonomian rakyat.
Selanjutnya untuk KPK Sebesar 69,2 persen mayoritas masyakat setuju dengan program tersebut. Dan masyarakat yang tidak setuju sebesar 22,2 persen. Kartu ini dianggap masyarakat dapat mempermudah untuk memperoleh pekerjaan.
(fra/fra/ugo)