
Tjahjo Yakin 80 Persen Warga Tak Golput di Pemilu 2019
CNN Indonesia | Jumat, 05/04/2019 11:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meyakini angka partisipasi warga dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 mencapai hingga 80 persen alias cuma 20 persen golongan putih (golput). Ia pun meminta jajarannya untuk tidak golput dan menghindari 'racun demokrasi'. Namun, ia menyerahkan pilihan itu kepada masing-masing.
Hal ini dikatakannya seusai apel yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Dalam Negeri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam rangka menyukseskan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, di Silang Monas, Jakarta, Jumat (5/4).
"KPU dan pemerintah, khususnya Kemendagri, optimis bahwa [partisipasi pemilih] bisa mencapai angka minimal 78-80 persen pemilih ini," kata Tjahjo.
"Makanya kami ajak mari jangan golput, ini kesempatan emas kita, kesempatan warga negara kita yang diberikan hak konstitusional," ia menambahkan.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih di Indonesia akan menentukan kualitas suksesnya pemilu serentak 2019.
Tjahjo menyebut partisipasi pemilu 1955 mencapai 91,4 persen. Namun, pada 2014 turun drastis menjadi 74 persen.
Menurut data KPU, jumlah partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 72 persen, golput mencapai 28 persen. Sementara, angka partisipasi pada Pemilu Presiden 2014 mencapai 69,58 persen, atau golput sebesar 30,42 persen.
Sebelumnya dalam apel tersebut, Tjahjo juga menyerukan agar tetap memilih sesuai kehendak masing-masing.
"Mengajak kepada seluruh warga negara Indonesia yg punya hak pilih, ada 192 juta, mari kita dukung suksesnya pemilu ini dengan partisipasi hadir di TPS, tidak golput, tapi gunakan hak pilih sesuai dengan pilihan politiknya," kata Tjahjo.
Ia juga mengimbau warga Indonesia untuk melawan racun demokrasi yang berbentuk ujaran kebencian, hoaks, kampanye bertendensi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Jangan sampai pemilu tahun 2019 merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita imbau kepada masyarakat untuk lawan racun demokrasi yaitu politik uang, kampanye yang berujar kebencian, kampanye yang berujar fitnah, kampanye yg berujar SARA dan hoaks. Itu racun demokrasi yang harus kita lawan," ucap Tjahjo.
Kemudian, Tjahjo menjelaskan walaupun berbeda pilihan dan berbeda dukungan tetapi sebagai warga Indonesia harus menunjukkan kekeluargaan agar pelaksanaan pemilu 2019 akan berjalan dengan lancar.
Pada saat Apel, Tjahjo membacakan lima poin ikrar ASN yang kemudian diikuti oleh para ASN Kemendagri dan BNPP. Isinya, tekad untuk menjaga dan menyukseskan pemilu dan ajakan untuk tidak golput.
[Gambas:Video CNN] (sas/arh)
Hal ini dikatakannya seusai apel yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Dalam Negeri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam rangka menyukseskan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, di Silang Monas, Jakarta, Jumat (5/4).
"Makanya kami ajak mari jangan golput, ini kesempatan emas kita, kesempatan warga negara kita yang diberikan hak konstitusional," ia menambahkan.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih di Indonesia akan menentukan kualitas suksesnya pemilu serentak 2019.
![]() Ilustrasi golput. |
Menurut data KPU, jumlah partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 72 persen, golput mencapai 28 persen. Sementara, angka partisipasi pada Pemilu Presiden 2014 mencapai 69,58 persen, atau golput sebesar 30,42 persen.
Sebelumnya dalam apel tersebut, Tjahjo juga menyerukan agar tetap memilih sesuai kehendak masing-masing.
Ia juga mengimbau warga Indonesia untuk melawan racun demokrasi yang berbentuk ujaran kebencian, hoaks, kampanye bertendensi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Jangan sampai pemilu tahun 2019 merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita imbau kepada masyarakat untuk lawan racun demokrasi yaitu politik uang, kampanye yang berujar kebencian, kampanye yang berujar fitnah, kampanye yg berujar SARA dan hoaks. Itu racun demokrasi yang harus kita lawan," ucap Tjahjo.
Pada saat Apel, Tjahjo membacakan lima poin ikrar ASN yang kemudian diikuti oleh para ASN Kemendagri dan BNPP. Isinya, tekad untuk menjaga dan menyukseskan pemilu dan ajakan untuk tidak golput.
[Gambas:Video CNN] (sas/arh)
ARTIKEL TERKAIT

KPU Pastikan Tak Ada Nama OSO di Daftar Caleg DPD
Nasional 8 bulan yang lalu
TKN Andalkan Kerja Sama Partai Menangkan Jokowi di Jawa Barat
Nasional 8 bulan yang lalu
Manuver Yusril ke Rizieq, Ujian Militansi FPI pada Prabowo
Nasional 8 bulan yang lalu
Membuntuti Safari Politik Jokowi di Tanah 'Ngapak'
Nasional 8 bulan yang lalu
Thoyib 'Ngalap' Berkah Cium Tangan Kiai di Kampanye Ma'ruf
Nasional 8 bulan yang lalu
Ekonomi Aman, 'People Power' Amien Rais Dinilai Sulit Terjadi
Nasional 8 bulan yang lalu
BACA JUGA

KKN Desa Penari dan 'Cinta Luar Biasa' Trending Google 2019
Teknologi • 11 December 2019 16:45
Jokowi, Agnes Monica Hingga BTS Paling Ramai di Twitter 2019
Teknologi • 11 December 2019 13:40
Wacana Mobil Listrik Gratis BBN Ala Anies Tak Bisa Nasional
Teknologi • 31 October 2019 14:43
Aturan Tarif Pengaman Industri Tekstil di Tangan Sri Mulyani
Ekonomi • 31 October 2019 10:57
TERPOPULER

Kebijakan Anies soal Diskotek dan DWP, Pukulan bagi FPI Cs
Nasional • 2 jam yang lalu
Mengenal Teknik Serangga Mandul Batan yang Bisa Cegah DBD
Nasional 6 jam yang lalu
Anies Copot Lurah Jelambar yang Gelar Tes Honorer Masuk Got
Nasional 3 jam yang lalu