BPN Prabowo Serukan Kawal TPS Antisipasi Kecurangan Pilpres

CNN Indonesia
Kamis, 11 Apr 2019 04:30 WIB
BPN Prabowo-Sandi menyebut untuk mencegah kecurangan Pilpres 2019 pihaknya tidak akan menggunakan kekerasan melainkan dengan cara mengawal TPS pada 17 April.
Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman menyerukan untuk mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar tidak terjadi kecurangan pada Pilpres 2019. TPS pada 17 April mendatang perlu dikawal hingga proses penghitungan suara selesai.

"Hanya itu satu-satunya cara. Pada akhirnya kan kecurangan itu besar di TPS. Misal orang yang milih dua kali," kata Habiburokhman di Jakarta, Rabu (10/4).

Dia mengatakan pengawalan TPS dilakukan karena tak ada cara lain untuk mengantisipasi kecurangan Pilpres 2019. Apalagi BPN Prabowo-Sandi tidak akan menggunakan cara-cara kekerasan atau boikot pemilu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengawalan itu juga makin diperkuat setelah Prabowo hingga pentolan FPI Rizieq Shihab telah menyerukan untuk menjaga TPS dari kecurangan-kecurangan.

"Kalau dulu kita penghitungan habis coblos pulang. Sekarang kita stay. Kalau perlu kita giliran. Kita bikin shift. Bawa rantang, singkong, kacang, minuman dari rumah masing-masing," kata dia.

Lebih jauh Habiburokhman mengatakan, potensi kecurangan Pemilu 2019 sangat besar terjadi. Apalagi Daftar Pemilih tetap (DPT) yang masih bermasalah. Hal itu makin diperparah dengan temuan BPN yang menyebut ada 17,5 juta DPT yang invalid.

Padahal kata dia, selama ini pihaknya telah berulang kali meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar segera memperbaiki DPT yang disebut bermasalah ini.

"Kita sudah sampaikan tolong perbaiki. Memang nggak akan pernah sempurna DPT ini," ucap dia.

(osc/tst/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER