Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga Sabtu (13/4) pagi, belum ada laporan resmi soal korban jiwa akibat
gempa yang melanda Banggai, Sulawesi Tengah, pada Jumat (12/4) pukul 19.40 Wita. Hal itu disampaikan Komandan Korem 132/Tadulako Palu Kol Inf Agus Sasmita yang juga diperkuat pernyataan Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo.
Titik pusat gempa diketahui berada di 1,90 Lintang Selatan dan 122,54 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG menyebutkan kejadian ini merupakan gempa dangkal yang berpotensi tsunami.
Pasca gempa yang terekam punya magnitudo 6,9 skala richter, warga pesisir mengungsi ke dataran tinggi. Pada Sabtu pagi sebagian warga dilaporkan sudah meninggalkan tempat pengungsian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini tidak ada laporan adanya korban dan kerusakan, tapi saya sendiri mau cek langsung di lapangan pagi ini," kata Agus di Palu pada Sabtu (13/4) seperti dikutip
Antara.
Agus yang sedang berada di upacara peringatan HUT ke-55 Provinsi Sulteng di Palu mengatakan aparat TNI, Polri, dan pemerintahan daerah aktif membantu penyelamatan.
Di tempat terpisah, Wenny menyebut pihaknya juga tidak menerima laporan korban jiwa di daerahnya. Dia juga menjelaskan tidak ada laporan soal kerusakan rumah dan infrastruktur.
"Sampai saat ini tidak ada informasi kepada saya mengenai adanya warga yang jadi korban atau rumah dan infratruktur yang rusak," ucap Wenny.
Sejak gempa pertama sampai 23.50 WIB, BMKG mencatat telah terjadi aktivitas gempa susulan hingga 43 kali dengan kekuatan paling besar magnitudo 5,6 dan terkecil magnitudo 3,4.
"Ada dugaan bahwa struktur sesar yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Peleng yang jalurnya berarah baratdaya-timutlaut di Pulau Peleng dan menerus ke Teluk Tolo," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.
(antara/fea)