Pemilu di Hong Kong Ricuh Dipicu Massa yang Tak Bisa Nyoblos

CNN Indonesia
Senin, 15 Apr 2019 16:53 WIB
Bawaslu menyebut Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) di Hong Kong kedatangan segerombolan orang yang meminta untuk mencoblos pukul 19.45 waktu setempat.
Ketua Bawaslu RI Abhan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan menjelaskan isu kericuhan dalam Pemilu 2019 yang diselenggarakan di Hong Kong, Minggu (14/4).

Klarifikasi Abhan merespons video viral di media sosial yang menayangkan pemilih di Hong Kong kecewa terhadap panitia karena banyak orang tak diberi hak memilih.

"Saya kemarin di Hong Kong ya. Jadi misalnya begini, di Hong Kong antusiasnya tinggi, masyarakat jam 08.00 sudah antre, sampe antrean panjang. Ada yang jam 17.00 baru masuk menggunakan hak pilih," kata Abhan saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abhan menyampaikan antrean masih membeludak jelang penutupan masa pemungutan suara pada 19.00.

Kemudian Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) bersama saksi dari peserta pemilu menggelar rapat. Mereka memutuskan untuk mengakomodasi pemilih yang sudah mengantre sebelum jam 19.00.

"Maka di akhir antrean disetop, kemudian dimasukkan ke gelanggang, kan di sana ada gelanggang," ucapnya.

Namun sekitar pukul 19.45, kata Abhan, tiba-tiba ada segerombol massa yang datang. Sekitar 20 orang datang dan meminta diperbolehkan mencoblos.

"Akhirnya PPLN sepakat ini tidak lagi. Kita sudah akomodir antreannya," tutur dia.

Sebelumnya sejumlah video soal kisruh pemilu di Hong Kong telah beredar luas di media sosial.

Salah satu yang mendapat perhatian Bawaslu adalah video yang menayangkan sejumlah pemilih di Hong Kong memprotes panitia pemilih luar negeri yang dianggap lalai sehingga tidak semua pemilih mendapat kesempatan mencoblos. 

Dalam video tersebut, salah satu pemilih menjelaskan kepada petugas Bawaslu selaku pengawas pemilu bahwa petugas PPLN malah berdiam diri ketika para pemilih mengantre pada siang hari yang berujung banyak pemilih tidak mencoblos karena kehabisan waktu.

(dhf/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER