Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) menyebut sembilan distrik di
Papua terpaksa menunda pemungutan suara Pemilihan Umum (
Pemilu) yang seharusnya diselenggarakan hari ini, Rabu (17/4), akibat kelalaian Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Dua distrik di Kota Jayapura ditunda pemilu karena KPU lalai dalam menyiapkan logistik," ujar Anggota Bawaslu Rahmat Bagja di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/4).
Selain dua distrik ini, terdapat tujuh distrik yang masih menunggu pasokan logistik pemilu. Total ada 9 distrik yang ditunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat belum bisa memastikan waktu penundaan sebab keputusan ada di tangan KPU. Dia berkata kemungkinan angka ini masih akan terus bertambah.
Selain itu, menurut dia, kemungkinan akan diadakan pemungutan suara ulang (PSU).
"Kabupaten Asmat, ada tiga kampung atau lima TPS akan PSU karena pemberlakuan sistem noken. Padahal di Asmat tidak diberlakukan sistem noken," kata Rahmat.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan logistik di hampir semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Distrik Jayapura Selatan belum sampai. Masalah ini pun membuat dia menunda menggunakan hak pilihnya di TPS 043, Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan.
Rahmat pun menyatakan penundaan sebenarnya sudah masuk dalam catatan pelanggaran pemilu.
"Tindak lanjutnya dicatat sebagai permasalahan logistik, pelanggaran dilakukan oleh penyelenggara pemilu," ucapnya.
[Gambas:Video CNN] (els/agi)