Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan Polri dan TNI mengerahkan 2.666 personel gabungan untuk mengamankan hari pencoblosan serentak
Pemilu 2019 yang berlangsung pada hari ini, Rabu, (17/4).
"Di Jakarta Pusat ada total jumlah pasukan 2.666 gabungan TNI-Polri," kata Harry saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu, (17/4).
Dihubungi terpisah, Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat I Nengah Adi Putra mengatakan personel gabungan ini dikerahkan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihak kepolisian juga mengamankan beberapa titik di Menteng seperti rumah pemenangan, Kantor Komisi Pemilihan Umum, Kantor Badan Pengawas Pemilu dan Kantor DPP partai yang banyak berada di kawasan elite ini.
Nengah mengakui titik-titik tersebut adalah lokasi rawan konflik. Oleh karena itu, kepolisian fokus untuk mengamankan titik-titik tersebut.
"Di Menteng mengingat posisi KPU, Bawaslu, rumah pemenangan, dan sebagian besar Kantor DPP partai ada di wilayah Menteng," ujar Nengah.
Nengah mengatakan dari 2.666 personel gabungan, juga terdapat pasukan cadangan yang disiapkan Polres Jakpus dan Monas. "Semoga aman saja," kata Nengah.
Polri sebelumnya merilis kabupaten dan kota yang masuk rawan konflik. Kabupaten dan kota ini adalah Banggai (Sulteng), Tangerang Selatan, Jakarta Utara, Pidie Jaya (Aceh), Donggala (Sulteng), Jakarta Barat, Mempawah (Kalbar), Kabupaten Tanah Datar (Sumbar), Jakarta Timur, Kota Yogyakarta.
Sedangkan di tingkat provinsi, wilayah yang tergolong rawan konflik yakni Maluku Utara, Papua, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, sera Kalimantan Utara.
Di sisi lain, sejauh ini sejumlah lembaga survei telah merilis hasil hitung cepat alias quick count Pilpres 2019 dan Pemilu 2019. Saksikan perkembangannya di
sini.
[Gambas:Video CNN] (jnp/end)