Uskup Agung Jakarta Ingatkan Nilai Pancasila di Paskah 2019

CNN Indonesia
Minggu, 21 Apr 2019 13:04 WIB
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak umat untuk mengamalkan Pancasila, sesuai tema Paskah 2019 yakni "Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat".
Situasi politik yang terus memanas beberapa tahun belakangan menjadi sorotan pemimpin agama di Persekutuan Gereja Indonesia (PAGI) maupun Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak umat Kristiani, khususnya Katolik, mengamalkan sila keempat Pancasila dalam momentum perayaan Paskah 2019, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Pengamalan itu, kata Suharyo, tercantum dalam tema Paskah 2019 yakni "Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat".

Dalam penjelasannya, Suharyo menceritakan sejarah Indonesia pada 1908 sebagai awal kebangkitan nasionalisme. Disusul kemudian pada 1928 yang menjadi tonggak pergerakan persatuan bangsa, yakni momentum Sumpah Pemuda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sumpah Pemuda mempersatukan yang tadinya banyak, jadi satu. Jadi semakin jelas lagi pada 18 Agustus 1945 ketika Pancasila dijadikan landasan negara kita yang dirumuskan pada tanggal itu," kata Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Minggu (21/4).


Pengamalan tema berhikmat pada 2019, menurut Suharyo, adalah dengan merawat sejarah untuk menghasilkan sejarah baru. Masyarakat tak boleh lepas tangan dan harus ikut andil dalam merawat bangsa.

"Ketika kita mengingat sejarah, ingatan itu menjadi batu pijakan untuk menjadikan bangsa selanjutnya," lanjutnya.

Dalam arti gerejawi Paskah, kata Suharyo, dapat disebut sebagai pembebasan menuju Tanah Perjanjian. Sementara dalam bahasa sejarah, Paskah dapat disebut menuju cita-cita kemerdekaan.


"Paskah yang mempersatukan yakni Proklamasi RI. Jadi kita tidak bisa lepas dari sejarah itu dan menerima tanggungjawab dan menerima bangsa kita ini" ujarnya.

Suharyo mengatakan demi mengamalkan sila-sila itu umat bisa menerapkannya melalui sejumlah aktivitas. Gereja pun turut membuat gerakan yang diharapkan bisa membentuk kebiasaan umat seperti yang dicita-citakan bangsa.

"Cakupan itu dterjemahkan dalam gagasan yang konkret. Gagasan diterjemahkam lagi menjadi gerakan-gerakan. Nilai dalam gerakan itu akan masuk terus menerus dan menjadi watak," kata Suharyo.

Terakhir, Suharyo mengungkapkan Keuskupan Agung Jakarta merasa umat Kristian harus memiliki dampak di internal maupun di eksternal. Karena itu tiap tahunnya Keusukupan Jakarta menerapkan Pancasila sebagai landasan merayakan Paskah sejak 2016.

"Tahun ini kami mencoba mewujudkan sila keempat. Berhikmat itu adalah sebagai ciri sejarah bangsa kita bangsa yang mempersatukan," tutup dia.


[Gambas:Video CNN] (ctr/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER