Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN)
Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyatakan penentuan komposisi koalisi partai pendukung pemerintah akan dilakukan setelah penetapan presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal itu menanggapi penyataan Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan yang mengevaluasi keberadaan partainya di dalam koalisi
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pasca seluruh tahapan pilpres 2019 selesai.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya saat ini masih fokus mengamankan rekapitulasi suara di internal dan KPU.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah nanti ada sebuah re-konfigurasi (koalisi), itu nanti sepenuhnya nanti setelah penetapan presiden dan wakil presiden dilakukan," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta, Kamis (25/4).
Hasto menuturkan tidak terkejut dengan rencana PAN mengevaluasi keberadaannya di dalam koalisi Prabowo-Sandi. Sebab, hal tersebut pernah terjadi pada Pilpres 2014.
Kala itu, ia bekata PAN bersama Golkar dan PPP masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla meski saat Pilpres 2014 mendukung Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.
"Untuk itu, karena ini terkait dengan koalisi pemerintahan tentu saja Bapak Presiden Jokowi yang nanti punya kebijakan dan akan dikonsultasikan, tentu saja dengan Ketua Umum (parpol koalisi)," ujarnya.
Dalam pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf diketahui didukung oleh PDIP, PKB, Golkar, PPP, NasDem, Hanura, PKPI, PSI, Perindo, dan PBB.
Sementara Prabowo-Sandi didukung oleh Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, Berkarya, dan Garuda.
Lebih lanjut, Sekjen PDIP ini menyampaikan membentuk koalisi dibutuhkan tanggungjawab parpol. Ia berkata parpol harus memastikan agar seluruh janji kampanye presiden dan wapres terpilih bisa terealisasi.
 Waketum PAN Bara Hasibuan ungkap partainya pindah dukung Jokowi-Ma'ruf. (Detikcom/Tsarina Maharani) |
"Tapi tentu saja kami juga akan melihat skala prioritas saat ini bagi Pak Jokowi. Bagi tim kampanye adalah mengamankan seluruh proses rekapitulasi," ujar Hasto.
"Dan kami meyakini dari rekapitulasi manual yang dilakukan KPU dan juga tim kampanye PDI Perjuangan arahnya tidak jauh dari hitung cepat," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, PAN membuka opsi untuk keluar dari koalisi pendukung pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan mengaku pembahasan arah koalisi akan dilakukan mengingat pemilu telah usai.
"Yang jelas kita akan melihat posisi kita lagi ya. Kan pemilihan presiden sudah selesai, ya jadi kami lihat nanti ke depannya gimana," ujar Bara di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/4).
[Gambas:Video CNN] (jps/dal)