Bandung, CNN Indonesia -- Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema mengatakan pihaknya memulangkan sebagian remaja berpakaian hitam-hitam yang melakukan perusakan saat peringatan Hari Buruh Internasional atau
May Day, di Bandung.
Namun, pihaknya masih memeriksa secara intensif tiga orang di antaranya.
"Ada tiga orang yang memang sedang kita dalami untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sisanya dipulangkan," kata Irman ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pemulangan sebagian pihak tersebut karena pihaknya tidak punya cukup bukti soal keterlibatannya dalam perusakan dan vandalisme.
"Setelah 24 jam kita punya protap (prosedur tetap) melakukan pemeriksaan awal, maka mayoritas dari mereka belum ditemukan cukup bukti atas perbuatan perusakan," aku dia.
Terhadap tiga pihak yang masih diperiksa, pihaknya masih mendalami motif vandalisme tersebut.
"Ini sedang kita dalami dengan pemeriksaan intens terhadap tiga orang, apa motif melakukan perusakan itu dan mungkin mereka yang melakukan sebagainya sedang kita periksa," katanya.
"Dugaan sementara itu adalah kelompok Anarko itu sedang kita dalami lebih lanjut," ucapnya.
Ia pun berjanji akan mengungkap sosok yang menggerakkan ratusan pemuda tersebut.
"Tentu ini menjadi masukan untuk kita tanyakan lebih lanjut dan polisi sedang bekerja. Kami dibantu juga dari Polda Jabar untuk melakukan langkah-langkah penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, aparat kepolisian Bandung menggunduli ratusan pemuda yang melakukan aksi vandalisme pada saat perayaan hari buruh yang terpusat di area Gedung Sate, Kota Bandung.
Ratusan pemuda yang terdiri dari pelajar SMP, SMA, maupun mahasiswa itu dikumpulkan di Mapolrestabes Bandung, untuk melakukan pendataan sambil digunduli.
Ratusan remaja tersebut diamankan polisi dari dua titik yakni Jalan Cikapayang dan Monumen Perjuangan. Setelah mengamankan mereka diangkut oleh truk Dalmas menuju Polrestabes Bandung.
Selanjutnya ratusan remaja ini dipindahkan ke Mako Brimob Polda Jabar di Jatinangor, Kabupaten Sumedang karena membutuhkan tempat yang lebih memadai.
Sebelum digunduli, terjadi kericuhan antara sekelompok remaja dengan polisi. Massa melakukan aksi vandalisme kepada sejumlah mobil dengan cat semprot dan ada juga yang kedapatan membawa senjata tajam.
"Jadi kemarin kita melihat situasi dan kondisi kalau di Polrestabes tidak memungkinkan malam hari di luar, sehingga demi keamanan dan keselamatan semua dibawa ke Mako Brimob untuk dilakukan identifikasi pendataan sekaligus pemeriksaan lebih lanjut kepada anggota kelompok tersebut," tutur Irman.
(hyg/arh)