TKN Nilai Demokrat Sudah Tak Percaya Klaim Kemenangan Prabowo

CNN Indonesia
Senin, 06 Mei 2019 15:40 WIB
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengaku heran karena seharusnya sesama rekan parpol koalisi punya data yang sama soal perolehan suara Prabowo.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Arya Sinulingga. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai Partai Demokrat turut tak mempercayai klaim kemenangan 62 persen oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Hal itu ia sampaikan untuk merespons pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief soal adanya kelompok 'Setan Gundul' yang telah memberikan masukan sesat kepada Prabowo tentang kemenangan Pilpres 2019 mencapai 62 persen.

"Ini makin membuktikan, apalagi Andi Arief kan berasal dari koalisi mereka, Partai Demokrat, maka ini makin menunjukkan bahwa 62 persen pun enggak dipercaya oleh teman-teman Partai Demokrat. Enggak ada buktinya sama sekali," kata Arya saat dihubungi, Senin (6/5).

Arya mengaku heran karena seharusnya sesama rekan parpol koalisi harus memiliki data yang sama soal perolehan suara Prabowo-Sandi di pilpres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mempertanyakan data yang dimiliki Prabowo yang kerap mengklaim kemenangan di Pilpres 2019 ini sebesar 62 persen.  

"Namanya sesama koalisi harusnya saling percaya dan punya data yang sama. Berarti ini datanya enggak sama, bukti-buktinya enggak sama. C1 pun enggak bener, enggak sama gitu," kata dia 

Lebih lanjut, Arya menyatakan pernyataan Andi Arief tersebut semakin menguatkan klaim kemenangan 62 persen dari Prabowo di pilpres merupakan kabar bohong atau hoaks.

Ia menyatakan tindakan tersebut sangat berbahaya karena kubu Prabowo-Sandiaga telah mengkamuflase pendapat masyarakat dengan hoaks yang sangat berbahaya bagi proses demokrasi di Indonesia.

"Kebohongan ini sangat berbahaya bagi demokrasi kita. Saya harap teman-teman di 02 mau menerima kenyataan dan hentikan hoaks yang dilakukan. Jangan membuat demokrasi hancur. Ini bahaya bagi masyarakat dan demokrasi kita," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER