
Polisi Gelar Operasi Pekat Jaya untuk Amankan Ramadan
CNN Indonesia | Rabu, 08/05/2019 10:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menggelar Operasi Pekat Jaya 2019 selama Ramadan tahun ini. Operasi itu digelar 15 hari, yaitu 7-21 Mei 2019.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan operasi itu digelar dalam rangka mengamankan pelaksanaan ibadah puasa di DKI Jakarta.
"Dalam rangka cipta kondusif di bulan Ramadan dan menjelang lebaran Idul Fitri 2019," kata Argo, Rabu (7/5).
Argo menyampaikan ada sejumlah sasaran dalam pelaksanaan Operasi Pekat Jaya. Beberapa di antaranya, segala bentuk premanisme seperti begal, jambret, copet, pemalakan, perampasan, pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta aksi kejahatan lainnya.
"Kejahatan jalanan maupun di angkutan umum, tindakan premanisme, hipnotis, perampokan, debt collector, perjudian dan pelaku tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat lainnya," ujar Argo.
Dalam operasi tersebut, kata Argo, pihaknya menerjunkan 478 personel dari masing-masing Polres yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Setelah Operasi Pekat Jaya berakhir, polisi bakal melanjutkan dengan Operasi Ketupat guna mengamankan jalur mudik.
Sebelumnya, Argo mengatakan Polda Metro Jaya juga menyiapkan tim khusus anti-bandit (Tekab) guna menjaga keamanan selama Ramadan tahun ini. Tim anti-bandit itu sendiri sudah dibentuk sejak beberapa waktu lalu oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
"Polda Metro Jaya membentuk Tekab. Tekab itu sasarannya bermacam-macam, ada kejahatan jalanan (street crime), ada kebut-kebutan dan juga ada pencurian di jalanan dan pencurian di tempat rumah kosong dan sebagainya," kata Argo saat dikonfirmasi, Sabtu (4/5).
(gst/sur)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan operasi itu digelar dalam rangka mengamankan pelaksanaan ibadah puasa di DKI Jakarta.
"Dalam rangka cipta kondusif di bulan Ramadan dan menjelang lebaran Idul Fitri 2019," kata Argo, Rabu (7/5).
Argo menyampaikan ada sejumlah sasaran dalam pelaksanaan Operasi Pekat Jaya. Beberapa di antaranya, segala bentuk premanisme seperti begal, jambret, copet, pemalakan, perampasan, pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta aksi kejahatan lainnya.
"Kejahatan jalanan maupun di angkutan umum, tindakan premanisme, hipnotis, perampokan, debt collector, perjudian dan pelaku tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat lainnya," ujar Argo.
Dalam operasi tersebut, kata Argo, pihaknya menerjunkan 478 personel dari masing-masing Polres yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Setelah Operasi Pekat Jaya berakhir, polisi bakal melanjutkan dengan Operasi Ketupat guna mengamankan jalur mudik.
Sebelumnya, Argo mengatakan Polda Metro Jaya juga menyiapkan tim khusus anti-bandit (Tekab) guna menjaga keamanan selama Ramadan tahun ini. Tim anti-bandit itu sendiri sudah dibentuk sejak beberapa waktu lalu oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
"Polda Metro Jaya membentuk Tekab. Tekab itu sasarannya bermacam-macam, ada kejahatan jalanan (street crime), ada kebut-kebutan dan juga ada pencurian di jalanan dan pencurian di tempat rumah kosong dan sebagainya," kata Argo saat dikonfirmasi, Sabtu (4/5).
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
Kaleidoskop 2020
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

PVMBG Imbau Warga Waspada Erupsi Gunung Semeru
Nasional • 1 jam yang lalu
Ponpes Cipanas Roboh, Belasan Santri Tertimpa Bangunan
Nasional 2 jam yang lalu
Tim SAR Kumpulkan 298 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air
Nasional 2 jam yang lalu