Jakarta, CNN Indonesia -- "Insyaallah ya ustaz minta izin dulu sama suami kalau mau pakai hijab," ujar Syahrini menjawab pertanyaan Ustaz Abu Fida.
Celetukan sang biduan itu mengundang tawa pengunjung yang hadir di acara Hijrah Fest 2019 di Medan, Sumatera Utara, awal April lalu. Tak terkecuali suaminya, Reino Barack, yang ikut hadir dalam acara tersebut.
Kedatangan Syahrini dan Reino di asrama haji kota Medan saat itu memang terbilang mengejutkan. Keduanya mendadak datang kompak dengan pakaian serba putih. Syahrini pun tampil khusus dengan gamis dan hijab, berbeda dengan penampilannya selama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyanyi yang terkenal dengan gaya 'maju mundur cantik' itu sengaja menyempatkan diri datang ke acara Hijrah Fest yang digagas rekan sesama selebriti, Arie Untung.
Aula asrama haji saat itu pun dipenuhi pengunjung. Tak hanya anak muda dan kalangan ibu-ibu, barisan laki-laki pun penuh oleh mereka yang hadir ke Hijrah Fest.
Di satu sudut luar asrama haji, sejumlah pengunjung juga terlihat lalu lalang berfoto. Termasuk Tasqya, yang terlihat sibuk membenahi hijabnya saat hendak berfoto di salah satu booth bertuliskan Hijrah Fest Medan. Sambil menggamit lengan rekan di sebelahnya, ia tersenyum ke arah ponsel yang mengarah padanya.
"Lumayan untuk
upload di instagram," ucapnya.
Ini adalah kali pertama Tasqya datang ke acara festival hijrah. Dengan gamis panjang, hijab lebar menutup dada, dan make up tipis di bagian alis dan lipstik, perempuan berusia 18 tahun ini datang pada hari terakhir gelaran Hijrah Fest bersama sejumlah rekannya.
"
Pengen ikut kajian ustaz Oemar Mita sih ini, makanya sengaja datang hari terakhir," kata Tasqya saat ditemui
CNNIndonesia.com.
 Suasana Hijrah Fest Medan. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Mahasiswi salah satu universitas di Medan ini mengaku senang bisa datang ke gelaran Hijrah Fest. Menurutnya, sangat jarang bahkan hampir tak ada acara festival yang berisi pengajian. Apalagi ustaz yang diundang pun banyak dikenal anak muda.
"Senang, ustaznya terkenal, kemasannya juga anak muda banget. Apalagi ada Syahrini yang jadi
special guest," tuturnya.
Harga tiket masuk ke acara Hijrah Fest pun dinilai Tasqya sebanding dengan fasilitas yang diperoleh. Ia memilih membeli tiket untuk satu hari seharga Rp100 ribu lantaran tak bisa datang terusan selama tiga hari berturut-turut.
Hitung saja, berapa banyak anak muda yang tampil seperti Tasqya. Mengenakan hijab lebar menutup dada namun tetap terlihat modis. Penggunaan hijab lebar ini merupakan bagian dari hijrah fisik yang selama ini digaungkan melalui media sosial oleh beberapa artis yang hijrah. Dari hijab berukuran pendek yang hanya sepanjang bahu menjadi menutup dada.
Tak sedikit pula pengunjung perempuan atau yang karib disapa akhwat ini mengenakan niqab atau cadar. Sementara pengunjung laki-laki atau ikhwan, kebanyakan mengenakan baju koko dengan celana cingkrang atau
isbal yang juga gencar dipasarkan.
Meski tak terlalu banyak, sejumlah pengunjung memilih berbelanja atau sekadar membeli makanan dari stan yang ada sembari menunggu sesi kajian dari sejumlah ustaz.
Termasuk Satrio, salah satu pengunjung yang memilih berkeliling stan pakaian sambil menunggu kajian ustaz Oemar Mita selepas maghrib.
Pria berusia 30 tahun ini mengaku sengaja datang ke acara Hijrah Fest karena ingin mendalami Islam dan mematangkan niat hijrahnya lebih serius, meski juga tak mengelak dari rasa penasaran menyaksikan banyaknya artis ibu kota yang turut meramaikan acara. Dia tak memungkiri banyaknya selebritas yang hijrah turut memengaruhi dirinya.
 Ajang Hijrah Fest menjadi tempat bertemu dan berkumpul kalangan muslim muda yang telah memutuskan untuk lebih mendalami agama Islam. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Hijrah Fest adalah sebuah acara yang diselenggarakan sebagai wadah berkumpulnya umat dan komunitas muslim Indonesia untuk berinteraksi. Gelaran akbar Hijrah Fest terbentuk seiring berkembangnya tren hijrah yang terus meningkat, terutama di kota-kota besar.
Hijrah Fest menghadirkan sejumlah tokoh, ustaz, dan komunitas muslim untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan cerita dengan tujuan memperkuat Ukhuwah Islamiyah. Selain itu juga Hijrah Fest menjadi tempat berjualan komunitas muslim maupun perorangan dalam bentuk produk busana maupun kuliner.
Tama, pedagang pakaian muslim pria, bersyukur bisa meraup keuntungan hingga Rp10 juta dengan berjualan di Hijrah Fest Medan. Dia dipatok sewa sebesar Rp2 juta selama tiga hari membuka stan di sana.
Dia mengamini tren hijrah yang makin marak turut berdampak positif pada barang yang ia jual. Saat ini makin banyak anak muda yang mencari baju koko, kaftan, celana di atas mata kaki atau celana isbal hingga peci cap. Peci yang berbentuk seperti topi dan celana isbal menjadi produk yang paling banyak dicari.
Menurut Tama, geliat hijrah membuat banyak anak muda merasa keren dengan berbusana syar'i seperti menggunakan celana di atas mata kaki.
"Pemuda muslim yang hijrah tetap
fashionable," ucapnya.
Acara yang baru pertama kali digelar di kota Medan ini merupakan rangkaian lanjutan dari festival hijrah yang terbilang cukup sukses digelar di Jakarta pada 2018.
Sejumlah ustaz kondang di media sosial pun hadir seperti ustaz Derry Sulaiman, Oemar Mita, Handy Bonny, dan Abu Fida. Sementara selebritas yang selama ini dikenal sebagai bagian dari hijrah squad juga ikut mengisi acara seperti Arie Untung, Mario Irwinsyah, Dimas Seto, Irwansyah, dan Zaskia Sungkar.
Panitia Hijrah Fest mematok harga tiket cukup lumayan, yakni sebesar Rp100 ribu untuk satu hari dan Rp250 ribu untuk tiga hari berturut-turut. Meski demikian, ribuan tiket masuk ke Hijrah Fest tetap ludes terjual. Bahkan panitia terpaksa menggratiskan tiket masuk bagi sejumlah pengunjung di hari terakhir.
Penggagas Hijrah Fest, Arie Untung, tak menampik bahwa tren hijrah di kalangan anak muda belakangan ini menjadi peluang besar untuk meraup keuntungan. Perubahan fisik dalam proses hijrah kini tak lagi dipandang sebelah mata.
Jika dulu laki-laki bercelana
cingkrang dan perempuan mengenakan cadar dianggap aneh, hal itu saat ini justru menjadi tren yang digemari anak muda.
“Tren hijrah ini sebenarnya sesuatu yang baik menurut saya. Dulu kan orang pakai celana kulot, berjenggot, itu dianggap aneh tapi sekarang jadi tren. Orang akhirnya merasa
enjoy,” katanya kepada
CNNIndonesia.com.
Maraknya tren hijrah ini yang kemudian memicu Arie membuat gelaran Hijrah Fest pertama kali di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada November tahun lalu. Tak disangka, antusiasme anak muda yang datang begitu besar. Tiket masuk yang dibanderol dengan harga Rp80 ribu itu pun habis terjual.
Namun ia menolak jika dituding melakukan komersialisasi agama gara-gara mematok tiket masuk dalam gelaran Hijrah Fest. Menurut mantan VJ MTV ini, penyelenggaraan festival ini juga termasuk bagian dari proses hijrah, yang ia sebut dengan berbisnis secara islami.
 Hijrah Fest Medan merupakan salah satu rangkaian acara Hijrah Festival yang rutin digelar di kota-kota besar Indonesia. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Arie meyakini festival hijrah ini secara tak langsung telah berhasil menunjukkan pada masyarakat luas bahwa gaya hidup muslim dapat menjadi sesuatu hal yang menyenangkan.
“Ibaratnya kalau dangdutan nonton konser yang
ngajak maksiat enggak pakai bayar aja mau. Tapi kalau diajak ke surga harus bayar enggak mau. Itu yang
mindset-nya harus diubah, bagaimana
event Islam seperti ini akan tumbuh subur jika secara bisnisnya tidak didukung oleh
market-nya,” ucap Arie.
Dalam proses persiapan Hijrah Fest yang lalu pun, Arie bukannya tak menghadapi kendala. Ia mengaku cukup kesulitan mencari sponsor lantaran banyak pihak yang meragukan festival bertema agama ini.
Belakangan, keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tiket itu disebut Arie tak cukup menutup seluruh biaya operasional penyelenggaraan acara.
“Ketika kita mulai itu ada yang
suuzan. Kalau dilihat ada tuh satu sponsor kecantikan, sisanya tidak ada. Itu juga yang membuat saya prihatin, produk-produk yang bergerak di bidang Islami ini mungkin belum percaya juga dengan event seperti ini,” ujarnya.
Belakangan penjualan aksesoris Hijrah Fest melalui akun instagram pun laris terjual meski acara sudah berakhir. Berbagai aksesoris seperti kaus, topi, pin, polo shirt, tote bag, hingga hijab menjadi sejumlah barang yang banyak dicari.
Berkaca dari kesuksesan tahun lalu, Arie pun kembali menggelar Hijrah Fest bertepatan dengan ramadan tahun ini. Acara itu diselenggarakan selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Mei 2019 di JCC Senayan.
 Pengunjung Hijrah Fest Medan memadati ruangan auditorium tempat digelarnya kajian dan pementasan kreativitas. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Harga tiket yang dijual tahun ini naik menjadi Rp95 ribu untuk satu hari dan Rp190 ribu untuk tiket terusan selama tiga hari. Sejumlah ustaz kondang telah dijadwalkan hadir termasuk ustaz Abdul Somad, Adi Hidayat, Yusuf Mansyur, Felix Siauw, dan deretan selebritas hijrah squad. Sejumlah stan seperti hapus tato berbayar setoran hafalan surat Alquran, 270
tenant produk syar'i, hingga stand
taaruf online dihadirkan.
Arie menyatakan keuntungan dari penjualan tiket itu sebagian akan didonasikan ke Palestina dan digunakan untuk infak. Ia tak menyebut soal
fee atau keuntungan yang dibagi bersama jajaran artis yang diundang.
Arie berharap acara Hijrah Fest dapat digelar secara rutin setiap tahun. Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan dukungan penuh pada acara tersebut.
“Keinginannya sih setahun sekali. Tapi ya belum tentu kan, maka dukungan dari pemerintah sangat kita perlukan. Insyaallah ke depannya bisa berjalan terus,” ucapnya.